BEIRUT, KOMAS.com - Lebanon menyelesaikan kesepakatan dengan Pfizer untuk mengamankan 2,1 juta dosis vaksin virus corona di tengah lonjakan kasus infeksi yang membuat sistem kesehatan negara kewalahan.
Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, jutaan dosis itu akan tiba di Lebanon mulai awal Februari, seperti yang dilansir dari ABC News pada Minggu (17/1/2021).
Kementerian tersebut mengatakan vaksin Pfizer akan dilengkapi dengan 2,7 juga dosis dari program yang dipimpin PBB untuk negara-negara yang membutuhkan.
Baca juga: [VIDEO] Mengintip Fasilitas Pembuatan Vaksin Covid-19 di China
Sementara, belum diketahui tanggal dosis itu diperkirakan tiba ke negara yang membutuhkan, tapi dikatakan kesepakatan telah ditandatangani pada Oktober.
Anggota parlemen mengatakan kepada Associated Press (AP) bahwa kesepakatan Pfizer dinegosisasikan 18 dollar AS (Rp 253.827) per dosis dengan mempertimbangkan masalah ekonomi Lebanon.
Kesepakatan vaksin tersebut diharapkan dapat mencakup 20 persen populasi secara gratis.
Bank Dunia memberikan pinjaman untuk menutupi sebagain besar biaya.
Baca juga: Presiden Turki Erdogan Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac
Ada 2 juta dosis lainnya sedang dinegosiasikan dalam koordinasi dengan sektor swasta dan perusahaan farmasi internasional yang telah mengembangkan vaksin Covid-19.
Astrazeneca-Oxford dan China Sinopharm disebut pihak kementerian tersebut sebagai sumber internasional yang akan digandeng.
Lebanon, negara berpenduduk lebih dari 6 juta, termasuk setidaknya 1 juta pengungsi, telah mengalami peningkatan infeksi besar-besaran sejak liburan Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: India Gunakan Vaksin Covid-19 Dalam Negeri untuk Vaksinasi Massal Mulai Juli
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan