WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Sejumlah pejabat keamanan Amerika Serikat ( AS) mengaku khawatir akan adanya ancaman dari dalam terkait pengamanan pelantikan Presiden AS terpilih Joe Biden pada Rabu (20/1/2021) mendatang.
Oleh karena itu, mereka meminta Biro Investigasi Federal ( FBI) memeriksa seluruh 25.000 personel Garda Nasional yang diterjunkan untuk pengamanan pelantikan tersebut.
Upaya itu merupakan cerminan dari kekhawatiran keamanan yang luar biasa mengingat insiden penyerbuan Gedung Capitol pada 6 Januari oleh pendukun Donald Trump.
Akibatnya, mereka khawatir jika penjaga keamanan pun, khususnya Garda Nasional, nantinya bakal menjadi pengamanan dalam acara penatikan tersebut.
Baca juga: Partai Republik Serukan Persatuan, Meski Enggan Akui Biden Menang Secara Adil
Sekretaris Angkatan Darat AS Ryan McCarthy mengatakan kepada Associated Press pada Minggu (17/1/2021) bahwa para pejabat menyadari adanya potensi ancaman dari dalam.
Oleh karena itu, dia memperingatkan para komandan untuk mewaspadai masalah apa pun di dalam tubuh anak buah mereka menjelang pelantikan Biden.
Namun, sejauh ini, dia dan para pemimpin lainnya mengatakan bahwa mereka tidak melihat bukti adanya ancaman apa pun.
Selain itu, para petugas yang melakukan pemeriksaan terhadap personel Garda Nasional tidak menemukan masalah apa pun yang mereka ketahui.
Baca juga: Siaga 24 Jam, Gedung Capitol Berubah Jadi “Barak” Garda Nasional AS
"Kami terus melalui proses, dan mengambil pandangan kedua, ketiga, pada setiap individu yang ditugaskan untuk operasi ini," kata McCarthy dalam sebuah wawancara kepada Associated Press.
Dia mengatakan personel Garda Nasional juga mendapatkan pelatihan tentang cara mengidentifikasi potensi ancaman dari orang dalam.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan