Dalam situasi seperti ini, pemeriksaan yang dilakukan FBI akan melihat database dan daftar pantauan yang dikelola oleh FBI untuk melihat apakah ada yang mengkhawatirkan muncul.
Baca juga: Pada Hari Pelantikan, Biden Akan Ubah Aturan Trump Soal Larangan Masuk bagi Beberapa Negara Muslim
Mantan pengawas keamanan nasional FBI di Seattle, David Gomez, mengatakan bahwap pemeriksaan itu bisa saja termasuk keterlibatan dalam penyelidikan sebelumnya atau masalah terkait terorisme.
Ancaman orang dalam telah menjadi prioritas aparat penegakan hukum yang terus-menerus di tahun-tahun setelah adanya serangan 11 September 2001.
Tetapi dalam banyak kasus, ancaman bisa berasal dari pihak yang diradikalisasi oleh al-Qaeda, kelompok ISIS, atau kelompok teror serupa.
Sebaliknya, ancaman terhadap pelantikan Biden dipicu oleh pendukung Trump, militan sayap kanan, kelompok supremasi kulit putih, dan kelompok radikal lainnya.
Baca juga: Biden Akan Cabut Beberapa Kebijakan Trump di Hari Pertama sebagai Presiden AS
Di sisi lain, banyak pihak yang percaya akan tuduhan tak berdasar yang dilontarkan Trump bahwa dia dicurangi dalam pemilu itu.
Klaim tersebut telah dibantah oleh banyak pengadilan, Kementerian Kehakiman, dan bahkan pejabat dari Partai Republik.
Jenderal Daniel R Hokanson, Kepala Biro Garda Nasional, telah bertemu dengan personel Garda Nasional saat mereka tiba di Washington DC dan saat mereka berkumpul di pusat kota.
Dia meyakini bahwa adalah proses yang baik untuk mengidentifikasi potensi ancaman dari dalam.
"Jika ada indikasi bahwa ada tentara kami yang mengungkapkan hal-hal yang merupakan pandangan ekstremis, itu akan diserahkan kepada penegak hukum atau segera ditangani oleh rantai komando," kata Hokanson.
Baca juga: 50 Negara Bagian AS Waspada Penuh Jelang Pelantikan Joe Biden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.