Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Turki Erdogan Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac

Kompas.com - 15/01/2021, 11:51 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan farmasi China, Sinovac.

Mengenakan kaus berwarna hitam, Erdogan termasuk dalam 83 juta yang menerima vaksinasi, meski data terkait efikasi masih diperdebatkan.

Presiden 66 tahun itu datang ke rumah sakit di Ankara bersama rombongan pengawal, dan keluar sekitar satu jam kemuian.

Baca juga: Ada Kabar Jokowi Tak Disuntikkan Vaksin Sinovac, Kemenkes: Itu Hoaks

Kepada awak media, dirinya menekankan pentingnya pejabat negara memberikan contoh dengan mendapatkan vaksin.

"Masih ada orang yang berkampanye negatif (mengenai vaksinasi). Tapi saya yakin akal sehat akan menang," tegas Erdogan.

Di saat dia berbicara itulah, lengannya disuntik oleh dokter, dengan seorang perawat berusaha melemaskan lengan itu.

Kepada awak media selepas vaksinasi, dia menyerukan kepada semua pemimpin politik agar secara sukarela divaksin.

Berdasarkan sebuah jajak pendapat yang digelar pada November, sekitar setengah dari respons mengaku tidak ingin mendapat vaksin Covid-19.

Otoritas kesehatan pun bekerja keras selama dua pekan untuk memeriksa keselamatan vaksin yang diproduksi Sinovac.

Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Sinovac, Apa Maksudnya dan Berlaku sampai Kapan?

Berdasarkan data awal dari 7.371 relawan, vaksin yang berasal dari "Negeri Panda" itu menunjukkan efektivitas 91,25 persen.

Namun dalam uji coba skala luas di Brasil, ternyata efikasi dari Sinovac hanya 50,4 persen. Sementara di Indonesia 65,3 persen.

Dilansir AFP Kamis (14/1/2021), data yang berbeda-beda menimbulkan perdebatan mengenai transparansi dari Sinovac.

Recep Demirhan, kepala dokter di Istanbul meminta publik untuk tidak khawatir, karena tenaga kesehatan sepertinya juga divaksin.

Baca juga: Efikasi Sinovac 65,3 Persen, Ini Strategi Pemerintah untuk Capai Herd Immunity

Sejumlah dokter dan perawat yang mengantre untuk divaksin mengaku lega karena mendapatkan vaksin virus corona.

Selama satu tahun ke belakang, emreka berjuang melawan corona yang sudah membunuh 23.000 orang di Turki, dan membuat rumah sakit di ibu kota penuh.

"Kami sudah berjuang untuk jangka waktu yang lama," kata Nimeat Aktasa, seorang tenaga medis di rumah sakit Ankara.

Setelah program vaksinasi terhadap 1,1 juta garda medis terpenuhi, fokus pemerintah beralih ke pekerja esensial, dan lansia di atas 65 tahun.

Baca juga: Istana Pastikan Vaksin Covid-19 yang Diterima Jokowi Produksi Sinovac

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok Sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia Demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

PRT di Thailand Ini Ternyata Belum Pasti Akan Terima Warisan Rp 43,5 Miliar dari Majikan yang Bunuh Diri, Kok Bisa?

Global
Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Rangkuman Hari Ke-806 Serangan Rusia ke Ukraina: Presiden Pecat Pengawalnya | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Meski Diprotes di Kontes Lagu Eurovision, Kontestan Israel Maju ke Final

Global
Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Tasbih Antikuman Diproduksi untuk Musim Haji 2024, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Kata Netanyahu Usai Biden Ancam Setop Pasok Senjata ke Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com