ANKARA, KOMPAS.com - Pengiriman pertama vaksin Covid-19 Sinovac dari China ke Turki tertunda 1-2 hari, karena kasus virus corona di bea cukai Beijing. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca pada Minggu (27/12/2020) melansir Reuters.
Turki telah setuju untuk membeli 50 juta dosis CoronaVac, vaksin Covid-19 produksi dari Sinovac. Negara tersebut mengharapkan pengiriman pertama sebanyak 3 juta dosis pada Senin (28/12/2020).
Negara ini juga akan mendapatkan 4,5 juta dosis vaksin yang dikembangkan oleh BioNTech dan Pfizer, dengan opsi untuk mendapatkan 30 juta dosis lagi selanjutnya.
“Karena peringatan Covid-19 di Beijing dan kasus Covid-19 di bea cukai Beijing, mobilitas di bea cukai untuk sementara ditangguhkan. Untuk alasan ini, kedatangan vaksin kami, yang seharusnya diberangkatkan setelah operasi bea cukai, akan terlambat 1-2 hari, "kata Koca di Twitter.
Baca juga: Turki: Vaksin Sinovac Asal China Efektif 91,25 Persen Lawan Covid-19
Jumlah kematian akibat virus corona di Turki naik 254 dalam 24 jam terakhir menurut data Kementerian Kesehatan pada Minggu (27/12/2020). Total kematian kini menjadi 19.878 jiwa.
Jumlah kasus baru turun selama tiga hari berturut-turut menjadi 14.205, menjadikan total kasus sejak awal pandemi menjadi 2.147.578.
Ankara telah memberlakukan lockdown selama akhir pekan secara penuh, dan memberlakukan jam malam pada hari kerja untuk mengekang infeksi.
Warga Turki akan diisolasi mulai pukul 9 malam, pada 31 Desember hingga 5 pagi pada 4 Januari sebagai bagian dari langkah-langkah pengendalian infeksi.
Sebelumnya uji coba vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan China, Sinovac Biotech, di Turki menunjukkan efektivitas vaksin 91,25 persen. Hasil itu jauh lebih baik dari uji coba vaksin yang sama di Brasil, melansir The Inquirer.
Baca juga: Lembaga Peneliti Brasil Klaim Efektivitas Vaksin Sinovac di Atas 50 Persen
Peneliti Turki mengatakan pada Kamis (24/12/2020) bahwa tidak ada efek samping utama yang terlihat selama percobaan mereka, selain dari satu orang yang memiliki reaksi alergi.
Uji coba vaksin di Turki dimulai pada 14 September. Para peneliti mengatakan ada 1.322 orang telah ambil bagian di dalamnya.
“Kami sekarang yakin bahwa vaksin itu efektif dan aman (untuk digunakan) pada orang-orang Turki,” kata Menteri Kesehatan Turki.
Baca juga: Diklaim Efektif di Atas 50 Persen, Hasil Uji Coba Vaksin Sinovac Dinilai Tak Transparan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.