Dalam beberapa hari terakhir, puluhan diplomat karier AS menandatangani dua pernyataan perbedaan pendapat terhadap pemerintahnya. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.
“Mereka mengutuk Trump karena menghasut pemberontakan mematikan di Gedung Capitol pekan lalu,” seperti dilaporkan majalah Foreign Policy dan media lainnya.
Media tersebut melaporkan bahwa pernyataan kedua paling kuat menegur Pompeo.
Menlu AS itu dituding gagal mengeluarkan pernyataan tegas mengakui bahwa Presiden Terpilih Biden memenangkan pemilu 2020. Dia juga tidak memprotes Presiden yang menghasut tindakan kekerasan pemberontak terhadap Amerika Serikat.
Lebih dari 100 pegawai Kementerian Luar Negeri AS menandatangani penyataan protes tersebut. Tiga diantaranya mengatakan kepada BuzzFeed News bahwa mereka lebih suka reaksi yang lebih kuat bisa disampaikan.
Frustrasi mereka sebagian berasal dari pernyataan lemah Pompeo, yang diterbitkan dalam serangkaian unggahan di Twitter pada Rabu (6/1/2021).
Dia hanya menyebut penyerbuan Gedung Capitol "tidak dapat diterima," tetapi tidak memasukkan penyebutan Trump.
Dihubungi untuk mengomentari perubahan situs pada Senin (11/1/2021), Gedung Putih mengarahkan BuzzFeed News ke pihak Kementerian Luar Negeri AS, yang tidak segera memberikan tanggapan.
Baca juga: Wapres AS Mike Pence Tolak Gunakan Amendemen Ke-25 untuk Gulingkan Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.