WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menanggapi dengan sinis upaya pemakzulan tahap dua yang diajukan ke dirinya.
"Sangat konyol," kata dia ketika hendak naik ke Marine One, dalam perjalanan dari Gedung Putih guna meninjau pembangunan tembak perbatasan Meksiko.
Baca juga: Tulisan “Trump” Ditemukan pada Punggung Mamalia Manatee, Polisi Buru Pelaku Kriminal
Presiden 74 tahun itu menyatakan, usaha dari Partai Demokrat untuk memakzulkannya hanya akan menyebabkan "kemarahan yang mengerikan".
Menurutnya, kubu Demokrat yang menguasai DPR AS terus melakukan apa yang dia sebut "perburuan penyihir" selama dia menjabat.
Pemakzulan terhadap Trump terjadi buntut kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol, Washington DC, pada Rabu (6/1/2021).
Massa pendukung sang presiden merangsek masuk ketika Kongres AS bersiap mengesahkan sertifikat kemenangan Joe Biden.
Lima orang tewas, di mana empat di antaranya adalah pendukung Trump dan seorang lainnya merupakan polisi yang menjaga Capitol.
Dilansir AFP Selasa (12/1/2021), dia membantah kalimatnya memprovokasi para pendukungnya untuk menyerbu ibu kota.
Pada 6 Januari di Washington, presiden dari Partai Republik itu kembali mengeklaim tanpa bukti bahwa dia dicurangi di Pilpres AS 2020.
Dia lalu menyerukan kepada pendukungnya agar mereka bergerak ke Capitol untuk menunjukkan "kekuatan", dan terjadilah kerusuhan itu.
"Mereka menganalisis pidato saya baik dari setiap kata, paragraf, dan kalimat terakhir. Semua orang tidak ada pelanggaran," klaimnya.
Baca juga: Penyerbuan di Capitol Hill, Trump Salahkan Orang-orang Antifa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.