Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Masalah Sang Ibu Sebelum Lompat dengan Putrinya dari Lantai 12 Restoran Ternama

Kompas.com - 12/01/2021, 22:58 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber The Sun

NEW YORK, KOMPAS.com - Informasi baru ditemukan terkait insiden bunuh diri yang dilakukan seorang ibu bersama anaknya dari lantai 12 Gedung Hell’s Kitchen, pada Minggu (10/1/2021).

Sang ibu bernama Oksana Patchin (39 tahun) dan putrinya Olivia (5 tahun) dinyatakan meninggal di Rumah Sakit St. Luke setelah insiden itu.

Oksana diketahui menghentikan pengobatan setelah mengalami perceraian dengan suaminya di musim panas.

Melansir The Sun pada Selasa (12/1/2021), Anna, ibu dari Patchin mengatakan putrinya diberi resep tiga obat setelah perpisahan itu. Dia memecah pil menjadi potongan-potongan kecil untuk mencoba berhenti meminumnya.

"Dia semakin sedikit mengonsumsi (obat)," kata Anna, seraya menambahkan bahwa dia mengira putrinya akan berhenti minum pil pada Februari atau Maret melansir New York Post.

Baca juga: Seorang Wanita Terjun dari Lantai 12 Gedung Hell’s Kitchen, dengan Anak di Pelukannya

Anna tidak tahu obat apa yang diminum putrinya. Tetapi menurutnya salah satu obat adalah obat tidur, yang putrinya minum setelah menjadi depresi karena perpisahan dengan suaminya.

Teman Patchin mengatakan bahwa dia menggunakan Klonopin dan Trazpsikiater, untuk serangan panik dan kecemasan. Tetapi obat-obatan tersebut membuatnya lebih tertekan dan bahkan ingin bunuh diri.

Patchin mulai menyesali penggunaan obat-obatan tersebut, menurut temannya, karena dia menjadi kecanduan.

Kamera pengawas merekam Patchin berjalan di sekitar atap gedung 540 West 53rd Street di lingkungan Hell’s Kitchen di Kota New York.

Sekitar pukul 1.40 siang waktu setempat, Patchin memanjat gerbang pengaman bersama putrinya dan melompat, kata sumber kepolisian.

Baca juga: Depresi Kehilangan Pekerjaan, Wanita Ini Bunuh Diri Beserta Bayinya

Polisi yang pergi ke apartemen Patchin di lingkungan Prospect Heights Brooklyn pada Minggu menemukan botol obat.

Tidak segera diketahui apakah keputusan Patchin untuk mengurangi dosis adalah bagian dari perintah dokternya.

Patchin mengajukan gugatan cerai dari suaminya pada Agustus dan diselesaikan pada November.

Dia memiliki penghasilan hampir 10.000 dollar AS (Rp 141 juta) sebulan sebagai petugas bank untuk Bank Perancis CIC di Manhattan.

Patchin melaporkan bahwa putrinya memiliki "kebutuhan khusus". Dia mendaftarkan putri dan ibunya sebagai tanggungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com