Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Masuk Daftar 20 Ekstremis Paling Berbahaya di Bumi

Kompas.com - 12/01/2021, 22:54 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dilaporkan masuk ke dalam daftar 20 Ekstremis Paling Berbahaya di Bumi.

Daftar itu dikeluarkan oleh Counter Extremism Project (CEP), organisasi non-profit yang berbasis di New York, Amerika Serikat (AS).

Mantan PM yang akrab dipanggil Dr M itu berada di peringkat 14, bersama dengan sosok yang dianggap teroris oleh dunia.

Baca juga: Mahathir Beri Pesan ke PM Malaysia: Resign Lah

CEP dalam ulasannya menuturkan, Mahathir masuk dalam daftar 20 Ekstremis Paling Berbahaya di Bumi karena dianggap sosok kontroversial.

"Mahathir kerap mengritisi negara Barat, komunitas LGBT, dan masyarakat Yahudi," ulas CEP dikutip World of Buzz Senin (11/1/2021).

Organisasi non-profit itu menerangkan, pada 2019 Dr M sempat menyebut ekstremisme bakal menyebar ke Asia Tenggara.

Dia menyebut, skenario itu akan terjadi karena pemerintah gagal membendung gelombang milisi yang berbondong-bondong ke kawasan tersebut.

Mereka juga menyoroti pernyataan mantan PM berusia 95 tahun itu saat seorang guru di Perancis dipenggal pada Oktober 2020.

Guru yang bernama Samuel Paty itu dibunuh Abdoullakh Anzorov, karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya.

Baca juga: Pendaftaran Partai Baru Mahathir, Partai Pejuang, Ditolak

Saat itu, Mahathir Mohamad menyebut "Muslim berhak marah dan membunuh jutaan orang Perancis untuk pembantaian di masa lalu".

Selain itu, Dr M juga mengritisi Israel, dugaan dia anti-Semit, dan mendukung pemerintahan mandiri di Mindano, Filipina.

CEP menjelaskan, memang mantan PM Malaysia periode 1981-2003 itu tak bertanggung jawab untuk kekerasan tertentu.

"Namun, opini kontroversialnya menyebabkan kecaman internasional karena diduga dia mendukung kekerasan ekstremis melawan Barat."

Baca juga: Mahathir kepada Anwar Ibrahim: Saya Tak Percaya Lagi Padanya

Organisasi yang berdiri sejak 2014 itu mendasarkan daftarnya dari berbagai spektrum ideologi dan kepercayaan.

Mereka membuat daftar mulai dari ISIS, Ikhwanul Muslimin, maupun kelompok Buddha anti-Muslim di Myanmar yang dianggap ancaman bagi keamanan dunia.

Adapun nomor satu adalah Sekretaris Jenderal Hezbollah Hassan Nasrallah, organisasi yang berbasis di Lebanon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com