PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Tak ada angin tak ada hujan, Mahathir Mohamad tiba-tiba melayangkan surat pengunduran diri sebagai Perdana Menteri Malaysia pada Senin (24/2/2020) pukul 13.00 waktu setempat.
Pengunduran diri Mahathir tidak diduga sama sekali karena tidak ada indikasi politisi berjuluk Dr M itu lengser.
Pekan sebelumnya dia mengatakan, akan melanjutkan kekuasaannya hingga Malaysia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) pada November 2020.
Baca juga: Disebut Biang Kerok Krisis Politik Malaysia, Ini Jawaban Mahathir
Dilantik pada 10 Mei 2018, Mahathir yang sempat memegang predikat pemimpin tertua di dunia menjabat selama 1 tahun 290 hari sebelum memutuskan mundur, yang artinya menjadi PM tersingkat Malaysia sepanjang sejarah.
Namun dia juga masih memegang rekor sebagai PM Malaysia dengan masa jabatan terlama, yaitu pada 1981-2003.
Pria kelahiran Alor Setar, Malaysia, itu memutuskan mundur karena dia tidak ingin bekerja sama dengan UMNO (United Malays National Organisation).
Sebagai informasi, UMNO adalah bekas kendaraan politik Mahathir sejak 1946 sampai 2016, sebelum dia mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia atau yang kerap disebut Bersatu saja.
Melalui UMNO yang menjadi motor koalisi Barisan Nasional, Mahathir sempat menduduki jabatan sebagai orang nomor satu "Negeri Jiran" pada 1981 sampai 2003.
Namun pada 2016, dia membawa Bersatu bergabung dengan koalisi oposisi, Pakatan Harapan, yang dipimpin mantan musuh politiknya, Anwar Ibrahim.
Baca juga: Dikepung UMNO, Anwar dan Mahathir, Apakah Muhyiddin Bertahan Jadi PM Malaysia?
Secara bersamaan, keduanya mengalahkan Barisan Nasional yang dipimpin mantan Perdana Menteri Najib Razak dalam pemilu Malaysia Mei 2018.
Mahathir memang sempat menjanjikan kekuasaan ke Anwar Ibrahim sebagai suksesornya, tapi selama bertahun-tahun janjinya tak kunjung terwujud.
Anwar pun meradang, tetapi dia menepis tudingan tidak sabaran untuk berkuasa.
"Siapa yang gila untuk terus menjadi PM di usia 90 atau 95 tahun? Itu tak masuk akal. Tak mungkin saya harus menunggu hingga 90," sindir Anwar merujuk pada usia Mahathir.
Baca juga: Dikritik Mahathir Mohamad Tak Sabaran, Ini Sindiran Anwar Ibrahim
Minggu (1/3/2020), pemimpin Partai Bersatu, Tan Sri Muhyiddin Yassin, diangkat sumpah jabatannya sebagai Perdana Menteri kedelapan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Mahathir.