Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir: Anwar Ibrahim Bakal Jadi PM Malaysia jika Pakatan Harapan Mendukung Saya

Kompas.com - 21/11/2020, 22:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Mahathir Mohamad menyatakan, Anwar Ibrahim bisa saja menjadi Perdana Menteri Malaysia jika koalisi Pakatan Harapan masih mendukungnya.

Dalam tulisan di blog berjudul "Prime Minister", Mahathir menuturkan dia seharusnya mendapatkan dukungan dari 158 anggota parlemen.

Klaim itu diberikan setelah Raja Malaysia Sultan Abdullah bertemu dengan 222 anggota parlemen menyusul "Gerakan Sheraton" pada Februari lalu.

Baca juga: Anwar Ibrahim kepada Mahathir: Saya Akan Ikuti Cara Saya Sendiri

Jika saja 158 dukungan itu dipertahankan, maka Pakatan Harapan masih akan berkuasa, di mana Anwar Ibrahim jadi PM Malaysia setelah Mahathir mundur.

Namun yang terjadi menurut politisi berjuluk Dr M itu, 92 suara dari Partai Keadilan Rakyat (PKR), Amanah, dan Partai Aksi Demokratik (DAP) merapat ke Anwar.

Akibatnya, Mahathir Mohamad pun hanya mendapatkan 66 suara. "Jadi saya pun kalah. Begitu juga dengan Anwar," ujar Mahathir.

Dilansir The Edge Markets Sabtu (21/11/2020), Mahathir menjabarkan seperti apa "Gerakan Sheraton" yang menjadi cikal bakal krisis politik Malaysia.

Dalam penuturannya, dua politisi Pakatan Harapan, Muhyiddin Yassin dan Azmin Ali, bertemu petinggi oposisi UMNO dan PAS di Hotel Sheraton.

Dalam pertemuan itu, Muhyiddin membawa gerbong Partai Bersatu dan Azmin menyertakan pendukungnya ke dalam aliansi baru, Perikatan Nasional.

Baca juga: Mahathir Sebut Anwar Ibrahim Tak Cocok Jadi PM Malaysia, Ini Sebabnya

Karena itu, Dr M pun memilih mengundurkan diri. Dia menampik kabar bahwa pengunduran dirinya ada kaitannya dengan keinginan Pakatan menunjuk Anwar.

"Dengan Bersatu dan Azmin Ali keluar dari PKR, maka Pakatan Harapan pun bukan lagi pemerintahan berkuasa. Demikian juga saya bukan lagi PM Malaysia," kata dia.

Dia mengeklaim setelah 92 suara gagal mengangkat Anwar, maka Pakatan mendekatinya dengan rencana untuk membentuk pemerintahan lagi.

Saat itu, Anwar juga memberikan persetujuan, dengan syarat dia harus diangkat menjadi Wakil PM, menggeser istrinya Wan Azizah Wan Ismail.

Tetapi, Mahathir menolaknya dengan alasan dia ingin mempertahankan kabinet yang dia rintis ketika menang bersama Pakatan pada 2018.

Baca juga: Mahathir Kecam Najib Razak: Sidang Korupsi Harus Dilanjutkan

Anwar kemudian menyepakatinya. Persiapan untuk kembali ke kekuasaan mulai digelar di mana mereka mendekati para politisi Sabah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com