Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Partai Republik Mulai Berbalik Hendak Memakzulkan Trump

Kompas.com - 13/01/2021, 15:19 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Upaya kubu Demokrat untuk memakzulkan Presiden AS Donald Trump kini didukung oleh sejumlah politisi Partai Republik.

Anggota paling senior ketiga Republikan di DPR AS, Liz Cheney, menyatakan dia akan mendukung resolusi pemakzulan presiden.

Dukungan itu dia sampaikan buntut kerusuhan yang terjadi di Gedung Capitol, Washington DC, pada 6 Januari lalu.

Baca juga: Sheldon Adelson, Bos Kasino dan Mega Donor Trump Tutup Usia

Kubu Demokrat menggunakan pasal pemberontakan, di mana Trump dianggap mendukung suporternya untuk berbuat onar.

Akibatnya, lima orang tewas dalam insiden itu. Trump mengeklaim dirinya tidak bersalah dalam pidatonya sesaat sebelum kerusuhan terjadi.

Jika artikel impeachment itu disahkan oleh DPR AS, dia bakal menjadi presiden pertama dalam sejarah yang dimakzulkan dua kali.

Apa yang dikatakan Republikan?

Liz Cheney, putri mantan Wakil Presiden Dick Cheney (2001-2009), menegaskan dia akan mendukung artikel pemakzulan Trump.

Ini adalah kali pertama pemimpin partai presiden yang tengah berkuasa mengambil langkah setegas itu sejak Presiden Richard Nixon.

Baca juga: Wapres AS Mike Pence Tolak Gunakan Amendemen Ke-25 untuk Gulingkan Trump

"Belum pernah terjadi sebelumnya, presiden mengkhianati jabatannya dan sumpah untuk melindungi konstitusi," geram Cheney.

Anggota DPR AS dari Wyoming itu berujar, si presiden dengan sukarela memanggil, mengumpulkan, dan menyuruh pendukungnya melakukan kerusakan.

Selain Cheney, dua anggota Partai Republik lain, John Katko dan Adam Kinzinger, juga menekankan mereka akan mendukung Trump dimakzulkan.

Pemimpin Minoritas DPR AS Kevin McCarthy, memutuskan untuk tidak berusaha membujuk sesama pimpinan agar mendukung langkahnya.

Padahal, McCarthy dikenal sebagai sekutu sang presiden, dan sudah terang-terangan menentang usaha pemakzulan.

Baca juga: Donald Trump Tolak Bertanggung Jawab dalam Penyerbuan Gedung Capitol

New York Times melaporkan, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell dikutip orang kepercayaannya senang dengan langkah Demokrat itu.

Sebab, diamd-diam McConnell ternyata juga ingin menyingkirkan presiden 74 tahun itu dari Republik, dilansir BBC Rabu (13/1/2021).

Pada Selasa (12/1/2021), politisi Republikan Brian Fitzpatrick dari Pennsylvania mengeluarkan resolusi untuk mengecam presiden.

Resolusi itu menekankan bagaimana Trump dengan ilegal berusaha membalikkan hasil Pilpres AS di 3 November 2020.

Selain itu, presiden ke-45 AS tersebut disebut sudah membahayakan cabang pemerintahan yang setara dalam Konstitusi AS.

Baca juga: Jelang Pelantikan Biden, Ekstremis Pendukung Trump Dilaporkan Bakal Kepung Gedung Capitol

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com