Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Tank dan Pesawat Tempur Gambarkan Hebatnya Kekuatan Militer Uni Soviet Pada Masanya

Kompas.com - 29/11/2020, 08:58 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

MOSKWA, KOMPAS.com - Di ujung timur Rusia sisa-sisa kekuatan militer Uni Soviet yang pernah hebat pada masanya terbengkalai, setidaknya ada seribu bangkai helikopter tempur yang dapat terbayangkan luar biasanya tembakan udara kala itu.

Ada dua jet tempur MiG-23 yang telah dibiarkan berkarat selama 25 tahun di pangkalan bekas Soviet yang tidak digunakan.

Jet-jet itu ditinggalkan di hanggar mereka di pangkalan udara Sakhalin, seperti yang dilansir dari The Sun pada Jumat (27/11/2020).

Tepat di lepas pantai dari kota Derbent terdapat kendaraan ground-effect Societ Lun-Class.

Dibangun pada 1975, mesin besar itu tetap tak tersentuh selama 45 tahun terakhir.

Baca juga: Jet Tempur Inggris Cegat 2 Pesawat Militer Rusia di Laut Utara

Ada juga deretan helikopter terlantar yang baling-balingnya lepas dan bagian berharga lainnya hilang.

Helikopter dibiarkan berkarat setelah pembiayaan negara untuk sekolah percontohan berakhir.

“Saya mencoba membuat orang merasakan estetika dan suasana serta energi dari tempat-tempat yang ditinggalkan,” kata Lana Sator, fotografer dari Moskwa yang menggambarkan perjalanan luar biasanya yang menapak tilas peninggalan negara komunis yang jatuh di timur Rusia.

Baca juga: PM Armenia Minta agar Relasi Militer dengan Rusia Diperkuat

“Foto yang saya ambil dari udara terlihat sangat fantastis dan kuat," ucapnya.

“Kuburan tank disebut 'pasukan cadangan' di Rusia. Jika suatu hari nanti mereka dibutuhkan, Rusia memiliki ribuan tank yang secara teoritis dapat dioperasikan kembali," tambahnya.

"Merupakan suatu kehormatan untuk dapat melakukan perjalanan dan dapat menangkap suasana tempat-tempat ini dari sudut berbeda yang belum pernah dilihat sebelumnya," ungkapnya.

Baca juga: [Cerita Dunia] Kudeta Militer Zimbabwe Lengserkan Presiden Robert Mugabe

Pada puncak kekuatan militer Uni Soviet, mereka memiliki antara empat hingga lima juta tentara.

Hukum Soviet mewajibkan semua pria berusia cukup untuk mengabdi minimal 2 tahun di ketentaraan.

Sebagai hasil dari wajib militer yang ketat, Uni Soviet memiliki tentara aktif terbesar di dunia dari 1945 hingga 1991.

Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, Uni Soviet memiliki sebanyak 20.000 tank, 1.500 helikopter, 30.000 kendaraan tempur lapis baja, dan 13.000 artileri.

Baca juga: Whistleblower Kejahatan Perang Militer Australia di Afghanistan Akan Terima jika Dihukum, Asal Kebenaran Ditegakkan

Runtuhnya Tembok Berlin pada November 1989 menandai berakhirnya Perang Dingin secara resmi dan menyebabkan pecahnya Uni Soviet.

Gorbachev, mantan pemimpin Rusia, mengizinkan pemilihan umum dengan sistem multi-partai untuk menciptakan kursi kepresidenan bagi Uni Soviet.

Akhirnya, kontrol Komunis yang tidak stabil ini atas Uni Soviet berkontribusi pada keruntuhan Uni Soviet.

Penggemar militer Rusia sekarang bahkan dapat membeli tank T-34 era Perang Dunia II dengan harga sekitar 150.000 pound sterling (Rp 2,8 miliar), meskipun kemampuan militer mereka dihapus sebelum dijual.

Baca juga: Waspadai Bahaya Internasional, Inggris Anggarkan Dana Militer Terbesar Sejak Perang Dingin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com