KOMPAS.com – Dua jet tempur Eurofighter Typhoon milik Angkatan Udara Inggris (RAF) dilaporkan mencegat pesawat militer Rusia di Laut Utara pada Sabtu (28/11/2020) pagi.
Kedua Eurofighter Typhoon tersebut diterbangkan dari pangkalan RAF di Lossiemouth, Skotlandia.
Dilansir dari Mirror, Minggu (29/11/2020), kedua jet tempur tersebut diluncurkan RAF setelah adanya laporan dua pesawat militer Tu-142 Bear F milik Rusia di dekat wilayah udara Inggris.
Baca juga: Selang Sepekan, Jet Tempur Israel Gempur Suriah Lagi
RAF mengatakan pesawat Rusia tersebut digunakan untuk dalam perang anti-kapal selam dan patroli maritim.
Sehingga, tambah RAF, menjadi penting untuk mengetahui pergerakan pesawat tersebut sehingga harus dipantau dengan hati-hati ketika beroperasi begitu dekat dengan Inggris.
Dalam sebuah pernyataan, RAF menambahkan pesawat militer Rusia yang terbang di dalam "Wilayah Informasi Penerbangan Inggris" itu bisa menjadi bahaya di wilayah udara yang sibuk di Laut Utara.
Baca juga: Terungkap, Ini Alasan Jet Tempur Israel Gempur Suriah dan Tewaskan 10 Orang
RAF menambahkan pesawat militer Rusia itu juga tidak mengirimkan informasi tentang posisi dan pergerakan mereka ke pengawas lalu lintas udara Inggris.
Sehingga, kedua Eurofoghter Typhoon milik Inggris diterbangkan untuk mencegat dan membayangi dua Tu-142 Bear F milik Rusia itu.
RAF mengatakan langkah tersebut untuk mencegah aktivitas tidak profesional dari Rusia dan mengurangi risiko ada.
Baca juga: Taiwan Kandangkan Seluruh Armada Jet Tempur F-16, Ini Sebabnya
RAF juga mengerahkan pesawat pengisian bahan bakar Voyager untuk menyediakan pengisian bahan bakar udara-ke-udara untuk Eurofighter Typhoon.
Sementara itu, sekutu NATO membantu memantau pesawat militer Rusia tersebut melalui peluncuran program dinamakan Quick Reaction Alert (QRA).
Pusat Kontrol dari RAF Scampton di Lincolnshire mengoordinasikan misi tersebut, bekerja sama dengan mitra NATO di Pusat Operasi Udara Gabungan di Uedem, Jerman.
Baca juga: Perang Nagorno-Karabakh, Azerbaijan Jatuhkan Jet Tempur Su-25 Armenia
Seorang juru bicara RAF mengatakan bahwa kru QRA melakukan pekerjaan yang luar biasa karena mendeteksi pesawat yang tidak mudah dideteksi dengan sangat cepat.
"Sekali lagi, RAF telah berjuang keras untuk membela kepentingan Inggris dan NATO. Ini menunjukkan efisiensi dan ketahanan personel, pesawat, dan sistem kami,” sambung RAF.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.