MOSUL, KOMPAS.com - Sebuah museum di Irak yang diobrak-abrik oleh anggota ISIS dan dijarah artefaknya akhirnya berhasil direstorasi dan telah dibuka kembali untuk umum.
Museum Mosul, yang terletak di Mosul, Irak, tersebut kini mengadakan pameran patung oleh seniman Irak Omer Qais
Pameran tersebut digelar di aula museum yang telah dipugar, empat tahun setelah dijarah oleh kelompok teroris tersebut sebagaimana dilansir dari Daily Mail, Jumat (27/11/2020).
ISIS menyerbu Mosul pada 2014, membuat tentara Irak kocar-kacir dengan serangan kilat, lalu mendeklarasikan berdirinya negara ISIS.
Museum itu adalah salah satu target utama kelompok itu di Mosul, sehingga para milisi ISIS langsung menghancurkan artefak yang mereka anggap menggambarkan dewa dan berhala.
Baca juga: Pengacara Wanita Eks ISIS: Shamima Begum Harus Pulang ke Inggris
Banyak dari artefak tersebu merupakan peninggalan dari bangsa Sumeria, salah satu peradaban manusia pertama yang penduduknya tinggal di sepanjang tepi Sungai Eufrat dan Tigris sekitar 3.000 tahun lalu.
Patung, tembikar, dan tablet yang berasal dari peradaban ini termasuk benda-benda yang dihancurkan oleh pasukan ISIS.
Padahal peninggalan tersebut dianggap sebagai bab yang tak ternilai dalam sejarah peradaban manusia.
Tiga tahun setelah menduduki Mosul, tentara Irak yang dibantu pasukan koalisi pimpinan AS akhirnya berhasil merebut kembali kota tersebut pada 2017.
Kurator akhirnya bekerja untuk mengembalikan museum yang telah rusak tersebut agar bisa kembali mirip seperti sedia kala.
Baca juga: Perempuan Eks ISIS Ingin Pulang ke Inggris, Pemerintah Menolak dengan Keras
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan