Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Cerita Dunia] Kudeta Militer Zimbabwe Lengserkan Presiden Robert Mugabe

Kompas.com - 20/11/2020, 15:13 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Kala itu, Rabu, 15 November 2017, suasana dini hari tampak mencekam di sekitar rumah pribadi presiden Zimbabwe, Robert Mugabe di ibu kota Harare.

Menurut saksi mata yang mengatakan kepada AFP, mereka telah mendengar suara tembakan berkali-kali.

"Dari arah rumah Mugabe, kami mendengar sekitar 30 atau 40 tembakan sekitar 3 sampai 4 menit pada pukul 2 pagi."

Siaran televisi nasional Zimbabwe ZBC menyiarkan pengakuan militer bahwa mereka telah mengambil alih kekuasaan negara itu.

Meski begitu, mereka menolak mengaku bahwa mereka hendak mengudeta Presiden Mugabe. Mereka mengatakan bahwa militer hanya menargetkan 'para kriminal' yang ada di sirkel Presiden Mugabe.

Baca juga: Michael Jackson Diyakini Pernah Bertemu Almarhum Presiden Zimbabwe Robert Mugabe pada 1998

Militer juga memastikan kondisi presiden yang saat itu berusia 93 tahun juga keluarganya dalam kondisi aman.

Dalam sebuah pidato panjang dan bertele-tele pada Minggu malam (19/11/2017), presiden yang sedang sakit tersebut tampaknya bertekad untuk memegang kekuasaan sampai berlangsungnya kongres partai bulan depan.

Mugabe yang telah menjalani tahanan rumah sejak saat itu, menolak untuk mundur sebagai presiden setelah perundingan awal dengan tentara.

Dilansir dari DW Indonesia, militer Zimbabwe mengatakan, "Kami hanya menyasar pelaku kriminal di sekitarnya (Mugabe) yang melakukan tindak kejahatan dan menyebabkan negara menderita secara sosial dan ekonomi, untuk membawa mereka ke hadapan hukum," ujar Mayor Jenderal SB Moyo, Kepala Bidang Logistik dalam siaran televisi.

"Begitu kami menyelesaikan misi ini, situasi akan kembali normal."

Baca juga: Meninggal September, Mugabe Tinggalkan Warisan Rp 141 Miliar dan 10 Mobil

Namun situasi normal tampaknya masih jauh dari realita di Harare. Tentara terlihat telah memblokade jalan utama di ibu kota Zimbabwe itu dan mengusai gedung-gedung pemerintahan.

Pergerakan militer ini berlangsung setelah Zanu-PF, partai berkuasa yang dipimpin Grace, istri Mugabe, menuduh pimpinan militer telah berkhianat dan memunculkan spekulasi bahwa kudeta sedang berlangsung.

Juru bicara militer membantah telah melakukan kudeta. Presiden Mugabe dan keluarganya yang menjadi tahanan rumah dijamin keamanannya.

Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma mengonfirmasi bahwa dia telah berbicara dengan Presiden Robert Mugabe, dan mengabarkan bahwa Mugabe sedang terkurung di rumahnya namun keadaannya baik.

Sementara itu, beredar isu bahwa Grace Mugabe telah melarikan diri ke Namibia, negara tetangga Zimbabwe.

Baca juga: Media Zimbabwe Ungkap Penyebab Meninggalnya Mantan Presiden Robert Mugabe

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Senator AS Apresiasi Sikap Biden Tak Jadi Kirim Bom Seberat 907 Kg untuk Israel

Global
Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Untuk Pertama Kalinya, Pejabat Militer Pentagon Mundur karena Perang Gaza

Global
Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Jutaan Migran Tak Bisa Memilih dalam Pemilu Terbesar di Dunia

Internasional
Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Pesawat Tempur Israel Mengebom Kamp Pengungsi Nuseirat, 14 Tewas Termasuk Anak-anak

Global
AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

AS Tak Percaya Terjadi Genosida di Gaza

Global
AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

AS Hancurkan Sebagian Jembatan Baltimore yang Ambruk untuk Bebaskan Kapal Terjebak

Global
Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Pedemo Israel Cegat Truk Bantuan ke Gaza, Banting Makanan sampai Berserakan

Global
[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

[POPULER GLOBAL] Lampu Lalin Unta | Thailand SIta 1 Ton Meth Kristal

Global
Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Rangkuman Hari Ke-810 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran 30 Kota | Apartemen Roboh

Global
Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Ukraina Serang Fasilitas Energi Rusia Dekat Perbatasan

Global
Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan 'Berkendaralah Seperti Perempuan'

Kampanye Keselamatan Lalu Lintas, Perancis Gaungkan Slogan "Berkendaralah Seperti Perempuan"

Global
Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Rusia Gempur 30 Kota dan Desa di Ukraina, 5.762 Orang Mengungsi

Global
Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Global
Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Afghanistan Kembali Dilanda Banjir Bandang, Korban Tewas 300 Lebih

Global
Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Nasib Migran dan Pengungsi Afrika Sub-Sahara yang Terjebak di Tunisia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com