Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[Cerita Dunia] Kudeta Militer Zimbabwe Lengserkan Presiden Robert Mugabe

KOMPAS.com - Kala itu, Rabu, 15 November 2017, suasana dini hari tampak mencekam di sekitar rumah pribadi presiden Zimbabwe, Robert Mugabe di ibu kota Harare.

Menurut saksi mata yang mengatakan kepada AFP, mereka telah mendengar suara tembakan berkali-kali.

"Dari arah rumah Mugabe, kami mendengar sekitar 30 atau 40 tembakan sekitar 3 sampai 4 menit pada pukul 2 pagi."

Siaran televisi nasional Zimbabwe ZBC menyiarkan pengakuan militer bahwa mereka telah mengambil alih kekuasaan negara itu.

Meski begitu, mereka menolak mengaku bahwa mereka hendak mengudeta Presiden Mugabe. Mereka mengatakan bahwa militer hanya menargetkan 'para kriminal' yang ada di sirkel Presiden Mugabe.

Militer juga memastikan kondisi presiden yang saat itu berusia 93 tahun juga keluarganya dalam kondisi aman.

Dalam sebuah pidato panjang dan bertele-tele pada Minggu malam (19/11/2017), presiden yang sedang sakit tersebut tampaknya bertekad untuk memegang kekuasaan sampai berlangsungnya kongres partai bulan depan.

Mugabe yang telah menjalani tahanan rumah sejak saat itu, menolak untuk mundur sebagai presiden setelah perundingan awal dengan tentara.

Dilansir dari DW Indonesia, militer Zimbabwe mengatakan, "Kami hanya menyasar pelaku kriminal di sekitarnya (Mugabe) yang melakukan tindak kejahatan dan menyebabkan negara menderita secara sosial dan ekonomi, untuk membawa mereka ke hadapan hukum," ujar Mayor Jenderal SB Moyo, Kepala Bidang Logistik dalam siaran televisi.

"Begitu kami menyelesaikan misi ini, situasi akan kembali normal."

Namun situasi normal tampaknya masih jauh dari realita di Harare. Tentara terlihat telah memblokade jalan utama di ibu kota Zimbabwe itu dan mengusai gedung-gedung pemerintahan.

Pergerakan militer ini berlangsung setelah Zanu-PF, partai berkuasa yang dipimpin Grace, istri Mugabe, menuduh pimpinan militer telah berkhianat dan memunculkan spekulasi bahwa kudeta sedang berlangsung.

Juru bicara militer membantah telah melakukan kudeta. Presiden Mugabe dan keluarganya yang menjadi tahanan rumah dijamin keamanannya.

Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma mengonfirmasi bahwa dia telah berbicara dengan Presiden Robert Mugabe, dan mengabarkan bahwa Mugabe sedang terkurung di rumahnya namun keadaannya baik.

Sementara itu, beredar isu bahwa Grace Mugabe telah melarikan diri ke Namibia, negara tetangga Zimbabwe.

Nick Mangwana, perwakilan partai Zanu-PF di Inggris menyebutkan kepada BBC bahwa dia mendengar kabar bahwa Ibu Negara Zimbabwe tak lagi berada di dalam negeri.

Ketidaktenangan di Zimbabwe sebenarnya telah terasa sejak Senin 13 November 2017, ketika Chiwenga, Panglima Pasukan Pertahanan Zimbabwe mencetuskan bersedia turun tangan mengakhiri 'pembersihan pendukung' Emmerson Mnangagwa.

Satu pekan sebelumnya, Mugabe memecat wakil presidennya, Mnangagwa, tentara veteran yang populer di kalangan militer aktif Zimbabwe.

Dia dijuluki 'Sang Buaya' dan sempat dijagokan sebagai sosok yang cocok untuk menggantikan Mugabe.

Pemecatannya diduga dilakukan untuk membuka jalan lebar bagi istri Mugabe, Grace untuk menduduki posisi tersebut.

Begitu dipecat, Mnangagwa melarikan diri, namun dikabarkan dia kemungkinan siap untuk kembali ke Zimbabwe untuk mengambil alih peran kepemimpinan di negara tersebut, lapor Associated Press.

Presiden Zimbabwe Robert Mugabe Akhirnya Mundur

Robert Mugabe pun pada akhirnya mengundurkan diri sebagai presiden Zimbabwe. Pengunduran dirinya mengakhiri hampir empat dasawarsa kekuasannya.

Pengumuman tersebut dikeluarkan saat parlemen memulai proses pemakzulan untuk menurunkan Mugabe dari puncak kekuasaan.

Perayaan berlangsung di parlemen pada hari Selasa (21/11/2017) setelah Ketua Parlemen Jacob Mudenda mengumumkan surat Presiden Robert Mugabe dan menunda prosedur pemakzulan.

"Saya Robert Gabriel Mugabe, berdasarkan pasal 96 dari konstitusi Zimbabwe dengan ini secara formal mengajukan pengunduran diri saya ...dengan segera," demikian tulis Mugabe dalam suratnya, yang dibacakan Mudenda di parlemen.

"Keputusan saya untuk mengundurkan diri secara sukarela ini timbul dari keprihatinan saya terhadap kesejahteraan rakyat Zimbabwe dan keinginan saya akan berlangsungnya perpindahan kekuasaan yang mulus dan tanpa kekerasan," lanjut pernyataan tersebut.

Berita tersebut disampaikan ke sidang gabungan parlemen, yang berkumpul untuk memperdebatkan sebuah mosi untuk menculik pemimpin berusia 93 tahun tersebut.

Massa berkumpul di luar parlemen bersorak dan menari, para pengendara mobil membunyikan klakson mereka.

Pengunduran diri Mugabe terjadi setelah komite utama partai berkuasa ZANU-PF Zimbabwe menurunkannya sebagai pemimpin partai dan menunjuk Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa yang baru dipecat untuk mengambil alih kepemimpinan.

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/20/151354070/cerita-dunia-kudeta-militer-zimbabwe-lengserkan-presiden-robert-mugabe

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke