Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkosa 30 Anak, Mantan Staf Save the Children Ini Dihukum Mati di Pakistan

Kompas.com - 20/11/2020, 10:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Seorang paedofil yang pernah bekerja untuk organisasi Save the Children dihukum mati di Pakistan, setelah dia mengaku memerkosa 30 anak.

Berdasarkan keterangan dari pejabat setempat, pria bernama Sohail Ayaz itu dijatuhi tiga hukuman mati, di mana dia bakal dieksekusi dengan cara digantung.

Media lokal Express Tribune melaporkan, paedofil itu dihukum mati di Pakistan setelah menculik tiga bocah laki-laki, memberikan narkoba, dan memerkosa mereka.

Baca juga: Tiga Pemerkosa Anak di Tempat Pemandian Air Panas Tegal Ditangkap

"(Dia) seperti simpul ganas di masyarakat dan tidak pantas mendapatkan apa pun, selain mendapat jahitan kasar (pemeriksaan kesehatan)," tegas Hakim Jehangir Ali Gondal.

Dalam membacakan vonisnya, Hakim Gondal mengatakan perbuatan Ayaz itu sangat tak manusiawi, bahkan lebih jahat dari binatang buas sekali pun.

Dalam pandangan si hakim, dunia binatang sekali pun tidak sampai menyiksa anaknya. "Dia tidak pantas mendapat simpati dalam hukuman mati ini," kata dia.

Hakim Gondal mengatakan, predator seksual itu akan menjalani eksekusi mati dengan cara digantung, dengan pelaksanaannya dilakukan oleh Pengadilan Tinggi Lahore.

Dalam memperkuat vonisnya, pengadilan merujuk pada bukti puluhan ribu video dan gambar porno anak-anak di komputer milik Ayaz.

Dia juga terbukti bersalah dalam dakwaan sodomi, merekam, dan menjual pornografi anak-anak selama sidang di Pengadilan Rawalpindi Rabu (18/11/2002).

Baca juga: Pelaku Pemerkosaan Anak Masih Bebas Berkeliaran, Kapolri dan Kapolres Digugat

Sejarah kejahatan seksual

Dilansir The Sun Kamis (19/11/2020), Ayaz disebut mempunyai catatan panjang kejahatan seksual pada anak-anak sebelum dia datang ke Inggris pada Januari 2008.

Dia pernah diputus bersalah atas kasus melecehkan dan memotret bocah berusia 14 tahun yang identitasnya tidak bisa disebutkan.

Akuntan sekaligus ahli pembukuan bersertifikasi itu kemudian mendapat pekerjaan sebagai petugas pemantau di Save the Children pada November 2018.

Saat itu, Ayaz lolos tanpa perlu melakukan pemeriksaan latar belakang karena pekerjaannya tak bersinggungan langsung dengan anak-anak.

Pengadilan di Pakistan mencatat, meski Ayaz mempunyai latar belakang pendidikan sangat baik, dia menggunakannya untuk menghancurkan generasi muda.

Baca juga: 5 Remaja di Cianjur Jadi Tersangka Kasus Pemerkosaan Anak

Kasusnya mulai mencuat di Inggris ketika 12 tahun silam, polisi Italia menangkap paedofil yang mengaku mendapat data 15 anak Romania dari pria Pakistan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com