Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdakwa Teror di Charlie Hebdo Masih Positif Corona, Sidang Ditunda Lagi

Kompas.com - 17/11/2020, 15:39 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Pengadilan Paris, Perancis, pada Senin (16/11/2020) memerintahkan agar persidangan para terdakwa serangan di kantor Charlie Hebdo pada Januari 2015 ditunda lagi, karena mereka masih menunjukkan gejala Covid-19.

Hakim ketua Regus de Jorna mengatakan, ia berharap sidang dapat dimulai lagi minggu depan.

Sebelumnya sidang aksi teror di Charlie Hebdo telah ditunda dua minggu karena tiga terdakwanya dinyatakan positif virus corona.

Baca juga: 3 Terdakwa Aksi Teror 2015 Positif Corona, Sidang Charlie Hebdo Ditunda

Sementara itu salah satu terdakwa, Ali Riza Polat, masih menderita gangguan perncernaan dan tidak bisa hadir ke persidangan, menurut laporan medis yang dibacakan di pengadilan.

Ia tidak harus dirawat inap, tapi bisa meminta endoskopi jika dibutuhkan, kata laporan tersebut.

Dikutip Kompas.com dari AFP De Jorna mengatakan, persidangan akan dilanjutkan pada 23 November jika Polat sudah sembuh.

Baca juga: Tersangka Pembunuhan di Charlie Hebdo pada 2015 Positif Covid-19, Sidang Ditunda

Penundaan terbaru ini semakin memundurkan jadwal persidangan, dan tidak jelas kapan putusan akan diumumkan, yang sesuai jadwal seharusnya sudah dijatuhkan pekan lalu.

Sebanyak 14 tersangka - termasuk 3 yang in absentia - sejak September telah diadili atas pembantaian staf di kantor Charlie Hebdo pada Januari 2015, pembunuhan seorang polisi wanita, dan penyanderaan mematikan di supermarket Hyper Cacher, yang menyebabkan 17 orang tewas.

Seorang pengacara untuk korban di Hyper Cacher, Elie Korchia, mengkritik kacaunya prosedur sidang ini, dan berharap sidang bisa segera dilanjutkan dengan kondisi kesehatan normal.

Baca juga: Meski Kerap Diserang, Charlie Hebdo Tidak Jera

Pengacara Polat, Isabelle Coutant Peyre, mengatakan kondisi kliennya sangat serius.

Dia berkata, dengan situasi pandemi sekarang jenis musibah seperti ini tidak bisa dihindari, termasuk untuk kliennya.

Untuk menandai dimulainya persidangan, Charlie Hebdo menerbitkan ulang kartun Nabi Muhammad yang memancing kemarahan umat Islam di seluruh dunia.

Baca juga: Digambarkan secara Cabul, Erdogan Sebut Charlie Hebdo Brengsek

Perancis berada dalam siaga keamanan tertinggi setelah serentetan serangan dalam beberapa pekan terakhir, yang dituduhkan pada kelompok ekstremis Islam.

Serangan-serangan itu di antaranya penusukan di luar bekas kantor Charlie Hebdo, pemenggalan kepala seorang guru, dan pembunuhan di dalam gereja kota Nice.

Baca juga: Charlie Hebdo Dianggap Hina Erdogan, Turki Murka

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com