Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hilang Selama 25 Hari, Kim Jong Un Muncul dengan Pimpin Rapat Partai

Kompas.com - 17/11/2020, 14:24 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Yonhap

PYONGYANG, KOMPAS.com - Setelah tidak ada kabarnya selama 25 hari, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un kembali muncul dengan memimpin rapat Partai Buruh.

Dalam pertemuan yang dihelat Minggu (15/11/2020), Kim mendiskusikan bagaimana cara negara dalam menangani pandemi virus corona.

Selain itu, dia juga kembali menekankan tugas untuk partai, militer, maupun ekonomi dalam menerapkan sistem bertahan di tengah wabah.

Baca juga: Tak Mau Lengah, Kim Jong Un Perintahkan Sistem Darurat Covid-19 Diperketat

Media Korea Utara KCNA melaporkan, Kim mengingatkan akan tetap berada dalam kondisi siaga tinggi serta meningkatkan tugas anti-pandemi.

"Selalu paham akan tanggung jawab penting untuk memastikan kesejahteraan masyarakat dan keamanan negara," tegas Kim Jong Un.

Dilansir Yonhap Senin (16/11/2020), ini adalah penampilan perdana Kim setelah dia terakhir kali terlihat pada 22 Oktober lalu.

Saat itu, dia mengunjungi pemakaman bagi tentara China yang gugur membantu mereka dalam Perang Korea 1950-1953 di Provinsi Pyongyang Selatan.

Korea Utara selalu mengeklaim bebas virus corona, namun sejak awal tahun mereka sudah bersiaga dengan menutup dan memperketat penjagaan di perbatasan.

Selain membahas penanganan wabah, Kim dalam pertemuan itu juga menyoroti "kegiatan non-sosialis" yang terjadi di lembaga pendidikan dan masyarakat.

Secara khusus, pertemuan itu mengecam komite yang berkedudukan di Fakultas Kedokteran Universitas Pyongyang karena melakukan "kejahatan serius".

Selain itu, Kim juga menuding organisasi terkait lainnya, termasuk Komite Pusat Partai Buruh, tak bertanggung jawab dan melalaikan tugas.

Tidak dijelaskan apa kejahatan yang dituding. Kritik itu nampaknya ditujukan soal penerapan disiplin di organisasi negara yang tak serius memulihkan ekonomi karena wabah maupun bencana alam.

"Pertemuan Politbiro itu menekankan pentingnya kembali bangkit di semua elemen partai untuk memberangus praktek melawan partai," ulas KCNA.

Menteri Unifikasi Korea Selatan sendiri menyatakan mereka tidak mendapatkan informasi mengenai seperti apa tuduhan yang dimaksudkan.

Baca juga: Belum juga Respons Kemenangan Biden, Pakar: Kim Jong Un Kecewa Berat Trump Kalah Pilpres AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com