Lebih dari 58 juta orang Amerika telah memberikan suara di awal, melebihi semua pemungutan suara awal pada pilpres AS 2016, yang berarti bahwa akan lebih sulit bagi salah satu kandidat untuk mengguncang dinamika persaingan pada menit-menit terakhir.
Baca juga: Virus Corona Makin Parah di AS, Naik Hampir 100.000 Kasus dalam 24 Jam
Meski peluang menang ada, Demokrat tetap gugup setelah lonjakan suara yang didapat Trump pada Pilpres 2016 yang membawanya pada kemenangan yang mengejutkan, mengalahkan Hillary Clinton.
"Saya salah satu dari orang-orang itu, atau pesaing, itu belum berakhir sampai bel berbunyi (akhir Pilpres 2020)," ucap Biden dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di CBS "60 Minutes" pada Minggu.
"Dan saya merasa takhayul ketika saya memprediksi apa yang akan terjadi, selain berpikir akan menjadi pertarungan yang sulit," imbuhnya ketika ditanya apakah Trump masih bisa mengalahkannya.
"Kami merasa senang terhadap posisi kami berada. Namun, Anda tahu, saya tidak meremehkan bagaimana dia (Trump) bermain (politik)," lanjutnya.
Baca juga: China Berharap Adanya Perubahan jika Biden Menang Pilpres AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.