Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah AS: Kami Tidak Akan Kendalikan Pandemi Covid-19

Kompas.com - 26/10/2020, 21:54 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows mengatakan kepada CNN pada Minggu (25/10/2020) bahwa Pemerintah AS tidak akan mengendalikan pandemi Covid-19 yang semakin memburuk dengan cepat.

"Kami tidak akan mengendalikan pandemi (virus corona)," kata Meadows di "State of the Union" pada Minggu, dengan alasan bahwa "faktor mitigasi yang tepat", seperti terapi dan vaksin yang harus menjadi prioritas, sebagaimana yang dilansir dari CNN pada Senin (26/10/2020).

Komentar Meadows itu langsung membuat khawatir para ahli medis yang berpendapat bahwa membiarkan penyebaran virus corona tidak terkendali sama dengan membiarkan virus menelan ribuan nyawa.

Setiap hari AS mencapai rekor kasus virus corona tertinggi, tetapi Presiden Donald Trump terang-terangan mengabaikan langkah-langkah preventif penyebaran virus corona, seperti menggunakan masker dan social distancing, yang dapat memperlambat penyebaran penyakit.

Baca juga: Presiden Rusia Tolak Tuduhan Trump terhadap Keluarga Joe Biden

Seperti tidak peduli, Trump justru mengeluhkan bahwa semua media hanya membicarakan "Covid, Covid, Covid."

Wakil Presiden Mike Pence juga menolak untuk menerima panduan resmi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) agar melakukan karantina.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, kepala staf dan asisten pribadi Pence adalah 2 di antara 5 orang terdekat Pence yang dites positif terinfeksi Covid-19 di Gedung Putih.

Trump juga telah merencanakan aksi kampanye yang berlangsung dengan padat massa tanpa menerapkan social distancing, selama sepekan menjelang beberapa hari pemilihan presiden dilaksanakan.

Baca juga: Efek Kebijakan Imigrasi Trump, Ratusan Anak Migran Terpisah dari Orangtua

Kebijakan Trump dan tim koalisinya tersebut memiliki indikasi bahwa tugas sebagai pejabat negara untuk menjaga rakyatnya telah dikesampingkan dengan lebih memprioritaskan kepentingan politiknya.

Namun, upaya politiknya itu menghasilkan tingkat kepercayaan yang semakin anjlok dari masyarakat.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan CNN, 60 persen orang Amerika tidak menyetujui manajemen krisis Trump dan kawanannya.

Calon presiden petahana partai Republik itu selalu meremehkan ancaman dari virus corona, mengejek peggunaan masker, mengubahnya menjadi masalah perang budaya, dan menekan gubernur Republik untuk membuka negara bagian mereka sebelum virus corona terkendali.

Baca juga: Klaster Virus Corona Gedung Putih Bertambah, Ajudan Wapres AS Positif Covid-19

Akibatnya, mendorong gelombang infeksi virus corona selama musim panas.

Penanganannya terhadap pandemi Covid-19 sebenarnya adalah masalah utama kampanye. Perilakunya dalam beberapa hari terakhir menandakan tidak akan ada perubahan pendekatan oleh Gedung Putih terhadap penanganan pandemi virus corona, jika dia memenangi pemilihan, tidak peduli seberapa buruk akibatnya saat musim dingin tiba.

Pekan terakhir kampanye dibuka dengan hasil jajak pendapat kedua kandidat yang beda tipis, yaitu Trump 9 dan Biden 10.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Rangkuman Hari Ke-805 Serangan Rusia ke Ukraina: Jika Perancis Kirim Pasukan | Mengenal Chloropicrin

Global
Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Serangan Israel Tewaskan Komandan Angkatan Laut Hamas

Global
Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Hamas Tolak Berkompromi Lebih Banyak dengan Israel Terkait Gencatan Senjata

Global
Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Israel Serang Rafah: Jalanan Sepi, Warga Ketakutan

Global
Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Protes Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam Dibubarkan Polisi

Global
Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Biden Menyesal AS Kirim Senjata ke Israel yang Menewaskan Warga Palestina

Global
AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

AS Tegas Peringatkan Israel, Pasokan Senjata Akan Disetop jika Lanjutkan Serang Rafah

Global
[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

[POPULER GLOBAL] PRT Dapat Warisan Rp 43,5 Miliar | Israel Serang Rafah

Global
Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Global
Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Militer Taiwan Siap Hadapi Apapun Langkah China saat Presiden Lai Mulai Menjabat

Global
Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Ada Air Terjun di Kantor, Ternyata Ini Penyebabnya

Global
Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Pria China Bangun dari Koma 10 Tahun Berkat Perawatan Tulus Istrinya

Global
Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Ukraina Kemungkinan Mati Listrik di Seluruh Negeri Usai Serangan Besar Rusia

Global
India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

India Tangkap 4 Orang yang Dituduh Selundupkan Orang untuk Jadi Tentara Rusia di Ukraina

Global
Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Kepala Propaganda yang Melayani Ketiga Pemimpin Korea Utara Meninggal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com