Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Venezuela Klaim Ilmuwannya Ciptakan Obat "Pengusir Covid-19 100 Persen"

Kompas.com - 26/10/2020, 18:47 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

CARACAS, KOMPAS.com - Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengeklaim, negaranya menciptakan obat ampuh yang bisa "mengusir Covid-19 100 persen".

"Saya ingin mengatakan bahwa Venezuela mengembangkan obat yang bisa menghancurkan virus corona 100 persen," kata Maduro pada Minggu (25/10/2020).

Dia menyatakan obat yang dikembangkan itu "efektivitasnya sangat tinggi", di mana Maduro menyebut tidak mempunyai efek samping.

Baca juga: Vaksin Corona Sputnik V Akan Diproduksi di Korea Selatan

Nicolas Maduro menuturkan obat itu dikembangkan oleh Institut Penelitian Sains Venezuela (IVIC), dilansir Russian Today Senin (26/10/2020).

IVIC, kata Maduro, sudah bekerja selama enam bulan terakhir mencari senjata yang ampuh dalam mengatasi pandemi virus corona.

Obat itu disebut berasal dari molekul bernama TR-10, yang menjalani proses isolasi dan menunjukkan hasil positif saat diberikan ke Covid-19.

Presiden Venezuela sejak 2013 itu menerangkan, saat ini obatnya tengah menjalani peer review dari pakar maupun ilmuwan kesehatan.

Dia pun mengeklaim anti-virus tersebut bakal segera dibawa ke Badan Kesehatan Dunia (WHO), agar ditinjau dan mendapatkan pengesahan.

Baca juga: Obat Covid-19 untuk Presiden Donald Trump Berbasis Jaringan Sel Janin Manusia

Presiden yang posisinya digoyang sejak tahun lalu itu berujar, Caracas siap untuk "menawarkan obat yang mereka buat kepada seluruh dunia".

Dia pun mengucapkan terima kasih dan selamat kepada IVIC atas "kontribusi terhadap kemanusiaan", dengan produksinya disebut akan digeber bersama "aliansi internasional".

Sementara IVIC menegaskan pengobatan dari molekul TR-10 tidaklah berbahaya. Karena tak akan menimbulkan efek samping pada tubuh.

Menteri Sains dan Teknologi Gabriela Jimenez menjelaskan, IVIC melakukan studi dari sel virus corona yang diambil dari salah satu pasien.

Baca juga: Trump Janji Akan Beri Obat Covid-19, Regeneron Gratis

Molekul itu adalah turunan asam ursolat, di mana Jimenez berkata obatnya 100 persen menghambat replikasi virus secara in vitro.

Pada awal Oktober ini, Venezuela dilaporkan mendapatkan vaksin Covid-19 Sputnik V yang dikembangkan oleh "Negeri Beruang Merah", Rusia.

Sekitar 2.000 orang direncanakan bakal menjalani vaksinasi sebagai bagian dari uji coba fase III, di mana vaksin itu sudah didaftarkan pada Agustus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com