Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lab China Racik Obat Covid-19, Klaim Lebih Cepat dan Efisien dari Vaksin

Kompas.com - 19/05/2020, 14:14 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Sebuah laboratorium di China sedang mengembangkan obat yang diyakini cukup kuat untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Obat ini sedang diuji oleh para ilmuwan di Universitas Peking, China.

Para peneliti menerangkan, obat ini tidak hanya dapat mempersingkat waktu pemulihan pasien, tapi juga bisa menumbuhkan kekebalan jangka pendek.

Baca juga: Cegah Covid-19, Trump Mengaku Minum Obat Malaria Hidroksiklorokuin Setiap Hari

Sunney Xie direktur pusat Inovasi Genomik Tingkat Lanjut di Beijing mengatakan kepada AFP, bahwa obat ini telah berhasil diuji pada hewan.

Obat ini menggunakan antibodi penawar, yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh manusia untuk mencegah virus menginfeksi sel-sel tubuh.

Tim Xie mengisolasi antibodi tersebut dari 60 pasien yang sembuh dari Covid-19.

Sebuah studi pada penelitian tim yang diterbitkan pada Minggu (17/5/2020) di jurnal ilmiah Cell menunjukkan, penggunaan antibodi memberikan potensi "penyembuhan" untuk penyakit dan mempersingkat waktu pemulihan.

Xie mengatakan obat itu harus siap digunakan akhir tahun ini, dan pada waktunya saat terjadi potensi wabah di musim dingin.

Baca juga: Jamu Obat Covid-19 Madagaskar Banjir Pesanan meski Belum Terbukti Manjur

"Perencanaan untuk uji klinis sedang dilakukan," kata Xie sembari menambahkan uji klinis akan dilakukan di Australia dan negara-negara lain dikarenakan kasus-kasus virus corona telah berkurang di China.

"Harapannya antibodi yang dinetralkan ini bisa menjadi obat khusus yang akan menghentikan pandemi," ungkapnya.

China sudah memiliki 5 calon vaksin Covid-19 yang sedang diuji coba ke manusia, kata seorang pejabat kesehatan pekan lalu.

Namun Badan Kesehatan Dunia telah memperingatkan bahwa pengembangan vaksin bisa memakan waktu 12-18 bulan.

Baca juga: Jepang Setujui Remdesivir Dipakai sebagai Obat Virus Corona

Pencegahan dan penyembuhan

Menggunakan antibodi dalam perawatan obat bukan hal baru, dan telah berhasil dilakukan untuk mengobati beberapa virus lain seperti HIV, Ebola, dan MERS.

Xie mengklaim para penelitinya telah memulai observasi sejak awal ketika wabah virus corona masih di China dan belum menyebar ke negara lain.

Obat Ebola Remdesivir juga telah dipertimbangkan sebagai obat untuk Covid-19.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com