Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Beberkan Kesalahan WHO dan Ancam Pendanaan Distop Permanen

Kompas.com - 19/05/2020, 11:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) melalui Presiden Donald Trump mengancam akan menghentikan pendanaan ke WHO secara pemanen.

Ultimatum tersebut diucapkan Trump yang mendesak WHO melakukan "perbaikan secara substantif" dalam 30 hari ke depan.

Washington telah menangguhkan pendanaan ke WHO pada pertengahan April, karena menuding badan kesehatan dunia itu terlalu condong ke Beijing, menutup-nutupi, dan salah menangani virus corona.

Baca juga: Kunjungi Pabrik Ford, Trump Sebut AS Raja Ventilator dan Sukses Tangani Covid-19

Pada Senin (18/5/2020), Trump mengunggah tweet berupa foto surat yang ia kirim ke Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa surat itu "menjelaskan semuanya."

Dalam surat itu, Trump mencantumkan apa yang dikatakannya sebagai contoh kelemahan WHO dalam menangani pandemi Covid-19, termasuk mengabaikan laporan awal tentang kemunculan virus, dan terlalu dekat dengan China.

"Sangat jelas langkah salah yang berulang dari Anda dan organisasi Anda, telah membuat dunia membayar mahal."

"Satu-satunya kemajuan bagi Badan Kesehatan Dunia adalah jika mereka benar-benar dapat menunjukkan kebebasan dari China," tulis Trump di surat itu.

"Jika Badan Kesehatan Dunia tidak berkomitmen untuk perbaikan substantif dalam 30 hari ke depan, saya akan membuat penghentian pendanaan AS dari sementara menjadi permanen, dan mempertimbangkan kembali keanggotaan kami dalam badan tersebut."

Baca juga: Cegah Covid-19, Trump Mengaku Minum Obat Malaria Hidroksiklorokuin Setiap Hari

Sebelumnya pada Senin (18/5/2020), WHO mengatakan akan melakukan tinjauan independen terhadap penanganan pandemi virus corona.

Selama pertemuan virtual itu, Tedros mengakui ada kekurangan dan mengatakan kepada Majelis Kesehatan Dunia bahwa dia menyambut baik panggilan untuk peninjauan.

Donald Trump resmi menangguhkan pendanaan AS ke WHO pada Selasa (14/4/2020).

Baca juga: Tuai Kontroversi, Trump Diselidiki soal Pemecatan Irjen Deplu AS

Dia menuduh induk kesehatan dunia itu telah salah menangani krisis pandemi Covid-19 ketika pemerintah seluruh negara tengah bergulat menggerakkan lagi perekonomian mereka.

"Kami memiliki keprihatinan mendalam apakah kedermawanan Amerika telah dimanfaatkan sebaik mungkin," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih ketika dia mengumumkan penghentian pendanaan kepada WHO.

Presiden Trump tidak hanya menuduh badan yang bermarkas di Jenewa itu menyebarkan "informasi palsu tentang penularan dan kematian."

Namun, dia juga menuduh ketergantungannya pada data dari China yang menurutnya "Memungkinkan sebab peningkatan 20 kali lipat dalam kasus infeksi virus corona di seluruh dunia."

Baca juga: Kilas Balik Momen-momen Krusial WHO di Pandemi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com