Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panchen Lama 25 Tahun Hilang Diculik, Tibet Tuntut China Ungkap Keberadaannya

Kompas.com - 19/05/2020, 10:22 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

LHASA, KOMPAS.com - Pemerintah Tibet Pusat yang berada dalam eksil di India menuntut China mengungkap keberadaan Panchen Lama ke-11 yang "hilang diculik” sejak usia enam tahun.

Gendün Chökyi Nyima yang dilahirkan pada 1989, saat ini hidup di bawah "perlindungan" pemerintah China di sebuah lokasi yang dirahasiakan.

Sebagai Panchen Lama, Gendün memiliki otoritas spiritual untuk menunjuk penerus Dalai Lama yang saat ini sudah memasuki usia 84 tahun.

Baca juga: Menlu AS Sebut Pengucilan Taiwan Bukti WHO Terikat dengan China

"Menghilangnya Panchen Lama tidak hanya menjadi ketidakadilan bagi seorang individu, tetapi juga bagi 6 juta warga Buddhis Tibet dan hak mereka atas kebebasan beragama," tulis parlemen Tibet atau Kashag.

"Jika klaim China bahwa warga Tibet menikmati kebebasan beragama adalah benar, maka China harus menyediakan informasi yang akurat tentang kondisi dan keberadaan Panchen Lama ke-11,” begitu bunyi surat pernyataan tersebut, sebagaimana diwartakan oleh DW Indonesia.

Baca juga: Gempa Bumi 5,2 Magnitudo Guncang China, 4 Orang Tewas

Hilang sejak usia 6 tahun

Panchen Lama adalah otoritas keagamaan tertinggi kedua di Tibet setelah Dalai Lama. Pada sosoknya kelangsungan tradisi kuno Buddhisme di Tibet bergantung.

Pada hari ketika Panchen Lama ke-10 meninggal dunia tahun 1989, Dalai Lama dari pengasingan di India memerintahkan biksu kuil Tashi Lhunpo berkeliling negeri mencari reinkarnasinya.

Para biksu itu menemukan seorang balita bernama Gendün Chökyi Nyima sebagai penerus mendiang Panchen Lama.

Namun kemudian, Gendün dan keluarganya dipanggil kepolisian China dan tiga hari kemudian mereka menghilang.

Baca juga: Dubes China di Israel Tewas, Jenazahnya Akan Dijemput Satu Tim

Pemerintah Beijing mengklaim keluarga Gendün ingin hidup tenang dan sebabnya minta dilindungi. Organisasi HAM menyebut sang bocah sebagai tahanan politik paling muda di dunia.

Di saat bersamaan China mensponsori seremoni pemilihan Panchen Lama versinya sendiri. Dikhawatirkan, dengan cara itu Beijing kelak akan bisa ikut menentukan sosok pengganti Dalai Lama dan memperkuat pengaruhnya terhadap Tibet untuk beberapa generasi ke depan.

Dalam sebuah kesempatan langka pada 2015, seorang pejabat Tibet pro-Beijing membocorkan bahwa "Panchen Lama ke-11 versi Tibet hidup sehat, mendapat pendidikannya dan tidak ingin diganggu," kata dia seperti dilansir AFP.

Baca juga: China Bersumpah Vaksin Corona Akan Jadi Barang Publik Global

Politik kontra separatisme di jantung spiritual Tibet

Disrupsi oleh China terhadap proses pemilihan otoritas keagamaan tertinggi di Tibet bukan kali pertama terjadi.

Panchen Lama ke-10 Choekyi Gyaltsen misalnya, oleh Beijing ditunjuk sebagai Wakil Ketua Kongres Rakyat Nasional pada 1960.

Ketika Dalai Lama melarikan diri ke India, Choekyi di hadapan publik menyatakan dukungan terhadap sikap pemerintah China.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com