Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2020, 17:26 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

DOHA, KOMPAS.com - Seorang perempuan Australia yang disuruh telanjang dan diperiksa seluruh tubuhnya di Bandara Doha, Qatar, sebelum terbang ke Sydney awal Oktober mengatakan, sedang mempertimbangkan akan mengajukan gugatan hukum.

Pemeriksaan itu dilakukan setelah penemuan bayi prematur di salah satu kamar mandi bandara.

Dua penumpang perempuan pesawat Qatar Airways QR908 mengatakan kepada ABC, mereka tidak tahu apa yang terjadi ketika seluruh penumpang perempuan diminta turun setelah adanya penundaan selama 3 jam tanggal 2 Oktober.

Baca juga: Pasangan Nudis Ini Butuh Tenaga Pindah Rumah dengan Syarat Harus Telanjang seperti Mereka

Dua perempuan tersebut yang tidak mau disebut namanya tidak saling mengenal sebelum mereka naik pesawat.

Mereka sedianya akan meninggalkan Bandara Internasional Hamad (HIA) jam 20.30 malam, tapi penerbangan ditunda selama tiga jam setelah adanya bayi yang lahir prematur ditemukan di kamar mandi bandara.

Menurut mereka, penemuan bayi ini tidak dijelaskan kepada penumpang sebelum mereka diperiksa.

Dua penumpang ini kemudian bersama yang lain disuruh turun dari pesawat dan dibawa dengan dua ambulans yang sudah menunggu.

Baca juga: Bikin Video Telanjang di Jembatan Suci India, Wanita Ini Terancam Dipenjara 3 Tahun

"Tidak seorang pun berbahasa Inggris dan tidak ada yang menjelaskan apa yang terjadi. Menakutkan sekali," kata salah seorang penumpang perempuan tersebut.

"Semua kami 13 orang dan kami disuruh turun. Seorang ibu di dekat saya meninggalkan anaknya yang sedang tidur di dalam pesawat."

"Ada seorang nenek yang penglihatannya sudah tidak bagus dan dia disuruh turun juga. Saya yakin dia juga diperiksa," katanya.

Walau mengatakan dia menghormati hukum dan budaya Qatar, penumpang tersebut mengatakan sedang mempertimbangkan gugatan hukum.

Baca juga: Turun Bobot 108 Kg, Calon Pengantin Wanita Tak Mau Telanjang di Malam Pertama

"Bila 12 perempuan lain melakukan class action, saya pasti akan menjadi bagian juga," katanya.

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan, insiden yang disebutnya "tidak pantas, menjijikan" ini sekarang sudah dilaporkan ke Polisi Federal Australia (AFP).

Seorang perempuan lainya mengatakan dia bersama rombongan enam perempuan, yang merasa panik ketika menyadari bahwa mereka dibawa ke luar bandara.

"Ketika sampai di sana, ada seorang perawat mengenakan masker dan pihak berwenang menutup pintu ambulans dan menguncinya," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com