Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat dan Politisi Malaysia Ramai-ramai Puji Raja Al-Sultan Abdullah

Kompas.com - 26/10/2020, 18:25 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Politisi dan rakyat Malaysia bereaksi cepat memuji keputusan Raja Al-Sultan Abdullah untuk tidak mengumumkan keadaan darurat pada Minggu (25/10/2020), dengan tagar #Daulat Tuanku, atau hidup Raja, yang menjadi trending di Twitter menyusul proklamasi kerajaan.

Veteran dan anggota parlemen dari Partai Aksi Demokratik Lim Kit Siang mengatakan keputusan itu menunjukkan bahwa "monarki konstitusional terbukti menjadi benteng penting demokrasi parlementer di Malaysia".

"Warga Malaysia dari semua lapisan masyarakat berterima kasih kepada Yang di-Pertuan Agong Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah, karena memutuskan untuk tidak mengumumkan keadaan darurat setelah pertemuan khusus dengan Penguasa Melayu hari ini," kata Lim dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari The Strait Times pada Senin (26/10/2020).

Baca juga: Usul Terapkan Keadaan Darurat Ditolak Raja, PM Malaysia Hadapi Hal Ini

Lim meminta semua warga Malaysia, terutama anggota parlemen, untuk bersatu untuk melawan gelombang ketiga pandemi Covid-19.

Mantan menteri DAP Yeo Bee Yin mengunggah pernyataan di Twitter, "Sekarang apa? Fokus pada memerangi Covid-19, fokus pada pembangunan ekonomi, dapatkan Perjanjian Keyakinan dan Pasokan kerja."

Pernyataan Yeo merujuk pada tawaran sebelumnya oleh beberapa politisi oposisi untuk mencapai kesepakatan lintas partai dengan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, dalam apa yang dikenal sebagai pakta "kepercayaan dan pasokan".

Baca juga: Darurat Nasional Ditolak Raja, PM Malaysia Sempat Putus Asa Ingin Mundur

Dalam pakta tersebut, sebuah partai atau sekelompok anggota parlemen setuju untuk mendukung pemerintah pada mosi kepercayaan atau tagihan persediaan, dalam pertukaran untuk reformasi.

Wakil ketua DAP dan mantan menteri M. Kulasegaran mengunggah di Twitter, "Daulat Tuanku. Terima kasih karena selalu menjadi Raja dan melakukan yang terbaik untuk bangsa. Keputusan yang melegakan semua orang Malaysia. Mari kita kesampingkan politik dan bekerja untuk mengekang penyebaran #Covid-19 dan fokus pada pembangunan bangsa."

Pendiri partai muda Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, yang sebelumnya mendukung gagasan kesepakatan lintas partai, meminta semua politisi untuk berhenti berpolitik.

"Saya berharap perdana menteri akan memanggil semua pemimpin politik untuk menemukan titik temu guna memastikan stabilitas negara," katanya seperti dikutip oleh harian berbahasa Melayu Berita Harian.

Baca juga: Raja: Malaysia Tidak Perlu Berlakukan Keadaan Darurat di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19

Wakil Presiden Umno Khaled Nordin mengatakan keputusan itu menunjukkan bahwa Konstitusi Federal tidak boleh digunakan secara sembarangan.

"Raja serta Penguasa Melayu telah membuat keputusan bijak untuk tidak mengumumkan keadaan darurat dan benar-benar mempertimbangkan kepentingan rakyat," kata Khaled seperti yang dikutip oleh The Star Daily.

"Faktanya, keputusan tersebut menunjukkan bahwa Konstitusi Federal tidak boleh digunakan secara sembarangan. Biarlah hal ini menjadi pelajaran bagi semua pihak," tambahnya.

Proposal jangka pendek oleh Tan Sri Muhyiddin dan pemerintahan Perikatan Nasionalnya untuk mengumumkan keadaan darurat dan kemungkinan menangguhkan Parlemen datang menjelang pengajuan Anggaran tahun depan pada 6 November.

Baca juga: Raja Malaysia Segera Adakan Konsultasi dengan Penguasa Kerajaan Lain Setelah Terima Proposal Keadaan Darurat

Penangguhan tersebut terancam gagal dengan munculnya klaim oleh pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, bahwa ia telah merebut dukungan mayoritas di Parlemen dari perdana menteri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com