Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Perkasa di Survei, Bagaimana Peluang Trump 2 Minggu Jelang Pilpres AS?

Kompas.com - 20/10/2020, 10:52 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

CHARLOTTE, KOMPAS.com - Jalan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk kembali terpilih sebagai orang nomor satu AS semakin terjal.

Dua minggu menjelang hari pemungutan suara pada 3 November, Trump tidak kunjung menunjukan tanda-tanda dia dapat mengejar ketertinggalannya yang jauh dari pesaingnya calon presiden (capres) Partai Demokrat Joe Biden.

Keunggulan perkasa dua digit Biden

Tidak ada banyak perubahan pada rekapitulasi hasil survei pemilihan presiden (pilpres) seminggu terakhir. Biden tetap perkasa unggul dua digit atas Trump.

Baca juga: Mikrofon Bisa Di-Mute di Debat Capres Terakhir, Timses Trump Marah

Rataan terbaru agregasi hasil survei nasional oleh FiveThirtyEight, Senin malam (19/10/2020), menunjukan mantan Wakil Presiden Barack Obama itu memimpin jauh dengan selisih 10,8 persen. Angka ini meningkat dari 10,3 persen pekan lalu.

Suami Jill Biden itu digdaya dengan raihan 52,5 persen. Angka ini menjadikan Biden sebagai capres non-petahana terkuat sejak survei ilmiah digelar pada 1936.

Trump terpuruk dengan 41,7 persen. Presiden berusia 74 tahun itu tidak dapat meningkatkan raihan suaranya dari kisaran 41 hingga 43 persen.

Keunggulan dua digit Biden juga terlihat pada dua survei nasional yang dirilis pekan lalu. Survei NBC/The Wall Street Journal memberikan keunggulan 11 poin terhadap Biden yaitu 53 persen berbanding 42 persen.

Angka ini tidak berbeda jauh dengan survei yang sama sebelumnya di mana Biden memimpin 53 persen berbanding 39 persen.

Baca juga: Biden Unggul Jauh dari Trump di Polling, Jaminan Menang Pilpres AS?

Biden juga unggul di jajak pendapat nasional lain oleh NPR/PBS NewsHour/Marist. Politisi kawakan berusia 77 tahun itu memimpin dengan raihan 54 persen berbanding 43 persen.

Pakar pemilu AS Nate Silver yang menjalankan simulasi model pilpres FiveThirtyEight memberikan peluang yang sangat tinggi, yaitu 88 persen kepada Biden untuk memenangkan pilpres 2020 ini. 

Biden tidak goyah di Swing States

Jalan Trump menuju angka 270 electoral votes memang semakin rumit. Taipan real estate ini tidak kunjung dapat memperkecil selisih dengan Biden di tiga negara bagian Rust Belt yang merupakan kunci kemenangannya pada Pilpres 2016.

Rataan The New York Times menunjukan Trump tercecer dengan selisih 8-9 poin di Pennsylvania, Wisconsin, dan Michigan.

Tanpa tiga negara bagian ini, Trump harus mencari negara bagian lain yang dimenangkan Hillary Clinton pada pilpres 2016, misal Minnesota, dan New Hampshire. Kabar buruknya adalah Trump juga tertinggal dia digit menurut rataan survei The New York Times.

Baca juga: Pilpres AS 2020, Ini 9 Negara Bagian yang Bakal Jadi Kunci Kemenangan

Misi kemenangan Trump juga semakin gelap karena dia juga kewalahan di swing states lain seperti kediamannya di Florida dan Carolina Utara. Kedua swing states ini cenderung jauh lebih konservatif.

Survei oleh dua lembaga survei di Carolina Utara mengindikasikan kekalahan Trump semakin dekat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com