Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Konferensi Imam Perancis Sebut Guru yang Dipenggal adalah Pejuang Kebebasan Berekspresi

Kompas.com - 20/10/2020, 09:33 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

PARIS, KOMPAS.com – Ketua Konferensi para Imam di Perancis Hassen Chalghoumi mengatakan bahwa guru sejarah yang dipenggal kepalanya karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelas adalah seorang pejuang kebebasan berbicara.

Hal itu diungkapkan Imam masjid di Drancy, pinggiran Paris, tersebut pada Senin (19/20/2020) sebagaimana dilansir dari Reuters.

Chalghoumi juga meminta masjid-masjid di Perancis untuk berdoa bagi guru bernama Samuel Paty tersebut.

Baca juga: Kasus Guru Dipenggal, Perancis Akan Perkuat Kendali Pendanaan terhadap Kelompok Islam

Dia juga memperingatkan akan adanya bahaya ekstremisme dan meminta orang tua untuk tidak memupuk kebencian terhadap Perancis.

Chalghoumi turut meletakkan bunga di luar sekolah pinggiran kota Conflans-Sainte-Honorine di mana guru tersebur dibunuh oleh seorang tersangka berusia 18 tahun asal Chechnya.

Ditemani oleh para pemimpin Muslim lainnya, dia mengatakan kepada wartawan bahwa sudah waktunya bagi komunitas Muslim untuk bangun melawan bahaya esktremisme.

Baca juga: 4 Fakta Guru Dipenggal di Perancis karena Tunjukkan Kartun Nabi Muhammad

“(Guru tersebut) adalah seorang pejuang kebebasan berekspresi, dan orang bijak yang telah mengajarkan toleransi, peradaban, dan rasa hormat kepada orang lain,” kata Chalghoumi.

Sebagai Ketua Konferensi Imam Perancis, dia secara teratur menyerukan toleransi antar-agama.

Dia mengatakan otoritas Muslim harus melihat tragedi pemenggalan terhadap guru tersebut sebagai seruan untuk bertindak.

Baca juga: Guru Dipenggal karena Tunjukkan Karikatur Nabi Muhammad, Ini Kata Presiden Perancis

“Pemimpin masjid, imam, orang tua, kelompok masyarakat sipil, bangunlah, masa depan Anda dipertaruhkan,” kata Chalghoumi.

Dia mengatakan ekstremisme di Prancis terorganisir dengan baik dan tahu bagaimana menggunakan sistem hukum dan seberapa jauh mereka bisa melangkah.

“Kita semua memiliki hak di Perancis, seperti orang lain. Orang tua harus memberi tahu anak-anaknya tentang kebaikan yang ada di republik ini,” sambung dia.

Baca juga: Mendagri Perancis: Sebelum Dipenggal, Orangtua Murid Jelas Luncurkan Fatwa terhadap Samuel Paty

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com