WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (19/10/2020) mengatakan, dia siap mencoret Sudan dari daftar hitam AS untuk negara-negara sponsor terorisme.
Pencoretan itu sendiri adalah tujuan utama Sudan, setelah kesepakatan kompensasi atas serangan-serangan sebelumnya.
"Akhirnya, KEADILAN untuk rakyat Amerika dan langkah BESAR untuk Sudan!" tulis Trump di Twitter.
Baca juga: Trump Serang Fauci Lagi dan Menyebutnya sebagai Bencana
GREAT news! New government of Sudan, which is making great progress, agreed to pay $335 MILLION to U.S. terror victims and families. Once deposited, I will lift Sudan from the State Sponsors of Terrorism list. At long last, JUSTICE for the American people and BIG step for Sudan!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) October 19, 2020
Trump juga mengatakan, pemerintah transisi Sudan yang berusia setahun telah menyetujui paket 335 juta dollar AS (Rp 4,9 triliun), untuk memberi kompensasi kepada para korban dan keluarga AS atas serangan-serangan yang terjadi.
"Setelah dikirim, saya akan mencoret Sudan dari daftar negara Sponsor Terorisme," kata Trump.
Sudan adalah satu dari empat negara yang dicap oleh Washington sebagai negara sponsor terorisme bersama Iran, Korea Utara, dan Suriah.
Baca juga: Unik, Trump Rogoh Saku dan Berikan Pecahan 20 Dollar AS sebagai Persembahan di Gereja
Akibat masuk daftar hitam pembangunan ekonomi Sudan sangat terhambat, karena hampir tidak ada investor asing besar yang berani melanggar hukum AS.
Sudan selama bertahun-tahun berusaha keluar dari daftar hitam tersebut, yang merupakan warisan dari mantan diktator Omar Al Bashir dari pendiri Al Qaeda Osama bin Laden pada 1990-an.
Negara yang dilanda konflik itu mengalami perubahan bersejarah tahun lalu, ketika Bashir digulingkan dalam demonstrasi di jalanan yang dipimpin pemuda. Pemerintah transisi yang didukung sipil kemudian memegang kendali.
Sementara Trump memiliki wewenang untuk mencoret Sudan sebagai negara sponsor terorisme, baik pemerintah maupun anggota parlemen telah mengupayakan paket yang akan memberi kompensasi pada para korban dan keluarga atas serangan-serangan, seperti pengeboman AL Qaeda 1998 di kedutaan AS di Kenya dan Tanzania.
Diberitakan AFP, pemerintahan Trump melihat ada prospek dari pencoretan ini, termasuk berharap Sudan akan berdamai dengan Israel, menyusul Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Baca juga: Gubernur Michigan: Trump Menghasut Terorisme Domestik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.