Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Akan Coret Sudan dari Daftar Negara Sponsor Teroris

Kompas.com - 20/10/2020, 08:10 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (19/10/2020) mengatakan, dia siap mencoret Sudan dari daftar hitam AS untuk negara-negara sponsor terorisme.

Pencoretan itu sendiri adalah tujuan utama Sudan, setelah kesepakatan kompensasi atas serangan-serangan sebelumnya.

"Akhirnya, KEADILAN untuk rakyat Amerika dan langkah BESAR untuk Sudan!" tulis Trump di Twitter.

Baca juga: Trump Serang Fauci Lagi dan Menyebutnya sebagai Bencana

Trump juga mengatakan, pemerintah transisi Sudan yang berusia setahun telah menyetujui paket 335 juta dollar AS (Rp 4,9 triliun), untuk memberi kompensasi kepada para korban dan keluarga AS atas serangan-serangan yang terjadi.

"Setelah dikirim, saya akan mencoret Sudan dari daftar negara Sponsor Terorisme," kata Trump.

Sudan adalah satu dari empat negara yang dicap oleh Washington sebagai negara sponsor terorisme bersama Iran, Korea Utara, dan Suriah.

Baca juga: Unik, Trump Rogoh Saku dan Berikan Pecahan 20 Dollar AS sebagai Persembahan di Gereja

Akibat masuk daftar hitam pembangunan ekonomi Sudan sangat terhambat, karena hampir tidak ada investor asing besar yang berani melanggar hukum AS.

Sudan selama bertahun-tahun berusaha keluar dari daftar hitam tersebut, yang merupakan warisan dari mantan diktator Omar Al Bashir dari pendiri Al Qaeda Osama bin Laden pada 1990-an.

Negara yang dilanda konflik itu mengalami perubahan bersejarah tahun lalu, ketika Bashir digulingkan dalam demonstrasi di jalanan yang dipimpin pemuda. Pemerintah transisi yang didukung sipil kemudian memegang kendali.

Sementara Trump memiliki wewenang untuk mencoret Sudan sebagai negara sponsor terorisme, baik pemerintah maupun anggota parlemen telah mengupayakan paket yang akan memberi kompensasi pada para korban dan keluarga atas serangan-serangan, seperti pengeboman AL Qaeda 1998 di kedutaan AS di Kenya dan Tanzania.

Diberitakan AFP, pemerintahan Trump melihat ada prospek dari pencoretan ini, termasuk berharap Sudan akan berdamai dengan Israel, menyusul Uni Emirat Arab dan Bahrain.

Baca juga: Gubernur Michigan: Trump Menghasut Terorisme Domestik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com