Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Kue, Diplomat China dan Taiwan Berkelahi di Hotel

Kompas.com - 20/10/2020, 07:41 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SUVA, KOMPAS.com - Taiwan dan China saling tuduh pada Senin (19/10/2020), atas perkelahian yang melibatkan diplomat mereka dalam sebuah pesta di Fiji.

Taipei menuduh dua pejabat China merusak gerbang acara di hotel mewah Grand Pacific di Suva, ibu kota Fiji, pada 8 Oktober dan menyerang seorang karyawan.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan, kedutaan besarnya mengadakan pesta untuk 100 tamu kehormatan guna merayakan Hari Nasional Taiwan.

Baca juga: Terus Cekcok dengan China, Mungkinkah Taiwan Butuh Senjata Nuklir?

Mereka mengklaim dua pejabat China itu memotret para tamu dan saat diusir justru menyerang seorang pejabat Taiwan, hingga akhirnya korban masuk rumah sakit.

"Kami mengecam keras tindakan staf kedutaan besar China di Fiji karena secara serius melanggar aturan hukum dan kode etik," ucap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou dikutip dari AFP, Senin (19/20/2020).

Akan tetap China membeberkan versi berbeda.

Baca juga: AS Desak Taiwan Tingkatkan Strategi Pertahanan Anti-Akses untuk Cegah Invasi China

Kedutaan Besar Beijing di Fiji mengonfirmasi para pejabatnya berada di "area publik di luar tempat acara" dengan menjalankan "tugas resmi" yang tidak dijelaskan spesifik saat insiden terjadi.

Mereka juga mengklaim staf Taiwan bertindak provokatif, menyebabkan cedera dan luka-luka pada seorang diplomat China.

Dalam briefing pada Senin Kementerian Luar Negeri China berujar bahwa para pejabatnya mengungkap ada kue berbendera Taiwan di pesta tersebut.

Baca juga: Militer India Tangkap Tentara China di Wilayah Sengketa

"Bendera nasional palsu dipajang secara terbuka di tempat kejadian, kue itu juga ditandai dengan bendera nasional palsu," ujar Juru Bicara Zhao Lijian kepada wartawan.

Taipei mengatakan, para diplomat China dibawa pergi oleh polisi dan "mengklaim secara tidak benar" bahwa mereka telah diserang.

Kedua pihak juga mengatakan, mereka sudah meminta polisi Fiji dan otoritas lain di pulau itu untuk menyelidikinya.

Baca juga: China Segera Miliki Kapal Induk Ketiga, Jauh Lebih Canggih dan Besar

Seorang juru bicara polisi Fiji berkata ke AFP, penyelidikan sedang berlangsung dan petugas sedang bekerja dengan Kementerian Urusan Luar Negeri di negara Pasifik itu, tapi dia tidak memberi rincian lebih lanjut.

Kementerian Luar Negeri Fiji juga belum memberi komentar.

Fiji sudah lama menjadi sekutu setia China dan merupakan negara Pasifik pertama yang menjalin hubungan diplomatik dengan Beijing pada 1975.

Baca juga: 3 Vaksin Corona China Disebut Lolos Uji Klinis Fase Tiga, Begini Kata Ahli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com