Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Curigai China Lakukan "Sesuatu Mendekati" Genosida di Xinjiang

Kompas.com - 17/10/2020, 11:32 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Penasihat keamanan nasional AS, Robert O'Brien mengatakan pada Jumat bahwa China sedang melakukan "sesuatu yang mendekati" genosida dengan perlakuannya terhadap Muslim di wilayah Xinjiang.

"Jika bukan genosida, sesuatu yang mirip dengan itu (genosida) sedang terjadi di Xinjiang," kata Robert O'Brien dalam acara online yang diselenggarakan oleh Aspen Institute.

Ia sampaikan itu di samping menyoroti tindakan keras China lainnya termasuk salah satunya terhadap gerakan pro-demokrasi Hong Kong, seperti yang dilansir dari Reuters pada Jumat (16/10/2020).

Baca juga: Xi Jinping: Level Kebahagiaan di Xinjiang Meningkat Berkat Pendidikan Benar Soal China

Amerika Serikat mengecam perlakuan China terhadap Uighur dan Muslim minoritas lainnya di Xinjiang dan menjatuhkan sanksi kepada pejabat yang disalahkannya atas pelanggaran tersebut.

Namun, sejauh ini tindakan terhadap Xinjiang belum disebut tindakan genosida Beijing, sebuah penandaan yang akan memiliki implikasi hukum yang signifikan dan membutuhkan tindakan yang lebih kuat terhadap China.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa lebih dari satu juta Muslim telah ditahan di Xinjiang dan para aktivis mengatakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida sedang terjadi di sana.

Baca juga: Terkuak Laporan China Hancurkan Ribuan Masjid di Xinjiang

China membantah adanya pelanggaran dan mengatakan kamp-kampnya di wilayah tersebut memberikan pelatihan kejuruan dan membantu memerangi ekstremisme.

Pernyataan O'Brien merujuk pada penyitaan oleh bea cukai AS atas "sejumlah besar" produk rambut yang dibuat dengan rambut manusia dari Xinjiang.

“Orang China benar-benar mencukur kepala wanita Uighur dan membuat produk rambut dan mengirimnya ke Amerika Serikat,” katanya.

Baca juga: Di Luar Dugaan, China Jalankan lebih dari 380 Fasilitas Penahanan di Xinjiang

Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS mengatakan pada Juni bahwa pihaknya telah menahan pengiriman yang berasal dari Xinjiang, sebuah produk rambut dan aksesori yang dicurigai sebagai produk kerja paksa yang dibuat dengan rambut manusia.

Pada Juni, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mencap sebagai laporan yang "mengejutkan" dan "mengganggu" bahwa China menggunakan sterilisasi paksa, aborsi paksa, dan keluarga berencana yang memaksa terhadap Muslim di Xinjiang.

Baca juga: Upaya China Pulihkan Nama atas Dugaan Pelanggaran HAM Uighur di Xinjiang

Dia mengatakan bahwa pada September Washington sedang mempertimbangkan bahasa yang akan digunakan untuk menggambarkan apa yang terjadi di wilayah tersebut.

"Ketika Amerika Serikat berbicara tentang kejahatan terhadap kemanusiaan atau genosida...kita harus sangat berhati-hati dan sangat tepat karena itu membawa beban yang sangat berat," ujarnya.

Baca juga: AS Blokir Sebagian Ekspor China Produksi Xinjiang karena Dugaan Pelanggaran HAM

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com