Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/10/2020, 21:38 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Militer India menyatakan, mereka menangkap seorang tentara China di Ladakh, region yang menjadi sengketa dua negara selama bertahun-tahun.

Berdasarkan keterangan dari New Delhi, prajurit yang ditangkap bernama Kopral Wang Ya Long, di mana dia ditangkap di area Demchok.

"Sesuai protokol, dia akan dikembalikan ke perwira China di titik pertemuan Chushul-Moldo setelah menyelesaikan beberapa hal," jelas militer India.

Baca juga: Konflik Perbatasan China-India Berkepanjangan, Panglima India: Bisa Selesai dengan Pembicaraan

India menerangkan, tentara "Negeri Panda" sudah memberikan bantuan seperto oksigen dan pakaian hangat agar Kopral Wang bebas dari suhu dingin ekstrem.

Dilansir Channel News Asia Senin (19/10/2020), Beijing tidak memberikan tanggapan atas klaim yang diberikan oleh "Negeri Bollywood".

Tetapi berdasarkan keterangan Pemimpin Redaksi Global Times Hu Xijin, perkara itu sudah diselesaikan oleh kedua belah pihak.

"Berdasarkan apa yang saya ketahui, si prajurit itu sangat diyakini tersesat sehingga dia ditangkap oleh pihak India," kata Hu.

Pemimpin redaksi media pemerintah China itu memuji sikap New Delhi, dan menyatakan insiden itu harusnya tak menyulut tensi baru.

Ladakh mengalami ketegangan yang berawal dari Mei, ketika dua pasukan saling mengejek yang berpuncak pada baku pukul di 15 Juni.

India mengumumkan 20 tentaranya tewas terkena pemukul, batu, hingga tinju. Sementara China enggak menyebutkan angkanya, meski mengeklaim juga jatuh korban.

Dua negara pemilik nuklir di Asia tersebut untuk pertama kalinya dalam 45 tahun terlibat baku tembak, setelah saling tuding melanggar perbatasan.

Kedua kubu kemudian menempatkan puluhan ribu pasukannya, dilengkapi dengan persenjataan seperti artileri, tank, hingga jet tempur.

Sejak insiden Juni, keduanya sudah menggelar berbagai perundingan, mulai dari tingkat militer hingga menteri di Moskwa, Rusia, pada September lalu.

Meski ketegangan masih terjadi, diplomasi dan negosiasi yang dilakukan setidaknya berdampak pada tak adanya agresi dalam sebulan terakhir.

Baca juga: Buntut Konflik Perbatasan, Hotel-hotel New Delhi Tolak Tamu dari China

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

COP28: 117 Negara Teken Komitmen Tingkatkan Kapasitas Energi Terbarukan 3 Kali Lipat

COP28: 117 Negara Teken Komitmen Tingkatkan Kapasitas Energi Terbarukan 3 Kali Lipat

Global
Saat Dasi Raja Charles Menyita Perhatian...

Saat Dasi Raja Charles Menyita Perhatian...

Global
PBB Serukan Penyelamatan 400 Warga Rohingya yang Terombang-ambing di Laut Andaman

PBB Serukan Penyelamatan 400 Warga Rohingya yang Terombang-ambing di Laut Andaman

Global
Harga Air Minum, Telur, dan Gula di Gaza Naik Drastis Jadi Segini, Warga Frustasi

Harga Air Minum, Telur, dan Gula di Gaza Naik Drastis Jadi Segini, Warga Frustasi

Global
Perempuan Ini Tak Sengaja Beri Tip Rp 108 Juta saat Pesan Makanan Seharga Rp 100.000

Perempuan Ini Tak Sengaja Beri Tip Rp 108 Juta saat Pesan Makanan Seharga Rp 100.000

Global
Relawan Indonesia Ceritakan Situasi di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir

Relawan Indonesia Ceritakan Situasi di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir Naik Jadi 240 Orang

Jumlah Korban Tewas di Gaza Setelah Gencatan Senjata Berakhir Naik Jadi 240 Orang

Global
AS Siap Larang Visa Pemukim Israel yang Lakukan Kekerasan pada Warga Palestina

AS Siap Larang Visa Pemukim Israel yang Lakukan Kekerasan pada Warga Palestina

Global
Israel Beri Isyarat Lancarkan Serangan Darat ke Gaza Selatan

Israel Beri Isyarat Lancarkan Serangan Darat ke Gaza Selatan

Global
Rangkuman Hari ke-646 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Percepat Pembangunan Benteng di Timur | Hongaria Tak Dukung Ukraina Masuk Uni Eropa

Rangkuman Hari ke-646 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Percepat Pembangunan Benteng di Timur | Hongaria Tak Dukung Ukraina Masuk Uni Eropa

Global
Israel Beri Tahu Negara-negara Arab Terkait Proposal Rencana Gaza ke Depan

Israel Beri Tahu Negara-negara Arab Terkait Proposal Rencana Gaza ke Depan

Global
Israel Bertekad Habis-habisan Memburu 3 Komandan Tertinggi Hamas

Israel Bertekad Habis-habisan Memburu 3 Komandan Tertinggi Hamas

Global
Perpanjangan Gencatan Senjata Gagal, Israel Kembali Bombardir Gaza, 184 Orang Tewas

Perpanjangan Gencatan Senjata Gagal, Israel Kembali Bombardir Gaza, 184 Orang Tewas

Global
[POPULER GLOBAL] Israel Lanjutkan Perang | Israel Sengaja Gempur Gaza

[POPULER GLOBAL] Israel Lanjutkan Perang | Israel Sengaja Gempur Gaza

Global
Nenek Ini Mengaku 50 Tahun Hidup Hanya dengan Minum Air, Tak Pernah Makan

Nenek Ini Mengaku 50 Tahun Hidup Hanya dengan Minum Air, Tak Pernah Makan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com