Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Guru Dipenggal, Perancis Akan Perkuat Kendali Pendanaan terhadap Kelompok Islam

Kompas.com - 19/10/2020, 06:40 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber www.rt.com

PARIS, KOMPAS.com - Menteri Ekonomi dan Keuangan Perancis, Bruno Le Maire berjanji akan bekerja "lebih baik" dalam mengawasi kelompok Islam setelah kasus pembunuhan brutal yang menimpa seorang guru di negara itu.

Samuel Paty (47) dibunuh dengan cara dipenggal oleh seorang teroris remaja etnis Chechen, Chechnya, Rusia, Abdoullakh Anzorov (18) pada Jumat (16/10/2020) setelah Paty mengajar kelas 'kebebasan berekspresi' yang menunjukkan kartun Nabi Muhammad.

Melansir Ruptly, melalui saluran TV France 3, Le Maire mengatakan bahwa dia akan menyiapkan "proposal untuk menguatkan dan mengendalikan aliran dana" terhadap kelompok-kelompok Islam.

Baca juga: Ribuan Guru Dukung Pengadilan untuk Pemenggal Kepala Guru Perancis

"Ada masalah dalam pendanaan sejumlah asosiasi Islam yang menurut saya dapat dan harus kita lakukan dengan baik."

Pernyataan Le Maire muncul sebagai tanggapan terbaru atas pembunuhan brutal guru sekolah menengah Samuel Paty di Conflans-Sainte-Honorine, di luar Paris.

Pada Jumat (16/10/2020), dia dipenggal oleh seorang remaja berusia 18 tahun asal Chechnya karena diduga menunjukkan kepada kelasnya sebuah kartun yang menggambarkan nabi umat Islam, Nabi Muhammad sebagai bagian dari pelajaran tentang kebebasan berekspresi.

Baca juga: Beredar Foto Abdoullakh Anzorov, Remaja Chechnya 18 Tahun Pemenggal Guru di Perancis

 

Pelaku pembunuhan ditembak mati oleh polisi.

Presiden Emmanuel Macron menyebut pembunuhan Paty sebagai "serangan teroris Islam," di mana pelakunya ingin merusak "nilai-nilai" Perancis.

Pada Sabtu, Perdana Menteri Jean Castex berjanji bahwa pemerintah akan mengembangkan langkah-langkah untuk "strategi respons yang lebih kuat, lebih cepat, dan lebih efektif ketika seorang guru menjadi sasaran ancaman."

Baca juga: Keluarga Pelaku Pemenggalan Guru di Perancis Minta Maaf dan Sampaikan Belasungkawa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com