Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartun Ini Mengandung Konten Rasis, Disney Keluarkan Pesan Peringatan dalam Film

Kompas.com - 17/10/2020, 15:25 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Layanan film streaming Disney+, seperti The Aristocats dan Jungle Book sekarang memunculkan pesan tentang stereotip negatif yang mengerikan yang digambarkan di dalamnya.

Melansir Mirror pada Jumat (16/10/2020), Disney telah merilis pesan peringatan tentang rasisme kepada pemirsa yang menonton kartun klasik, seperti Dumbo dan Peter Pan.

Pesan peringatan tersebut berbunyi, “Program ini mencakup penggambaran negatif dan/atau penganiayaan terhadap orang atau budaya. Stereotip ini dulu salah dan sekarang salah."

Pihak Disney mengatakan bahwa daripada menghapus kontennya, Disney ingin "mengakui dampak bahayanya, belajar darinya dan memicu percakapan untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif bersama".

Baca juga: Kisah Perang: 10 Film yang Jadi Senjata Propaganda, Sudah Nonton?

Dumbo, dirilis pada 1941, menampilkan gagak bernyanyi yang membantu Dumbo belajar cara terbang.

Para gagak melebih-lebihkan suara untuk memberikan stereotip orang kulit hitam.

Peran utama burung gagak disebut Jim Crow, mengacu pada hukum segregasi rasis di AS bagian selatan, dan dia disuarakan oleh aktor kulit putih Cliff Edwards.

Baca juga: Andre Vltchek, Jurnalis dan Sutradara Film Dokumenter Bertema G30S-1965 Wafat di Turki

Film Aristocats adalah komedi musikal animasi yang menampilkan kucing dari berbagai kebangsaan yang hidup bersama dan berurusan dengan pandangan budaya mereka.

Kucing Asia Shun Gon memiliki mata sipit dan gigi melengkung. Dia juga memainkan piano dengan sumpit.

Kemudian pada 1953, Peter Pan rilis, yang menggambarkan penduduk asli Amerika saat itu disebut sebagai "kulit merah".

Baca juga: Tak Cuma di Film, James Bond Benar-benar Ada di Kehidupan Nyata

Selain film Aristocats dan Peter Pan, peringatan konten yang diperbarui untuk judul film Disney klasik lainnya, seperti Swiss Family Robinson.

Film itu diberi pesan peringatan setelah studio produksi berkonsultasi dengan dewan penasihat pihak ketiga, yang mencakup grup seperti Asosiasi Kritikus Film Afrika-Amerika dan Koalisi Asia Pasifik dalam Hiburan.

Perusahaan itu pertama kali menambahkan peringatan rasisme pada November 2019, namun durasinya lebih pendek.

Baca juga: Bintangnya Positif Virus Corona, Begini Cara Industri Film Porno Jepang Beradaptasi

Kemudian, disclaimer berbunyi, “Program ini ditampilkan seperti aslinya. Ini mungkin berisi penggambaran budaya yang sudah ketinggalan zaman."

Warner Bros, demikian pula, telah lama mendapatkan peringatan tentang “prasangka etnis dan ras” yang terkandung di beberapa kartunnya.

Perusahaan itu menyatakan, "Meskipun kartun ini tidak mewakili masyarakat saat ini, mereka disajikan seperti aslinya dibuat. Melakukan sebaliknya (menghapus konten) akan sama dengan mengklaim prasangka ini tidak pernah ada."

Baca juga: Syuting Film Porno d Hutan Keramat, Produser Diciduk Polisi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com