Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/10/2020, 12:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Peperangan tak selamanya melibatkan senjata dan tentara saja. Ada kalanya strategi "luar lapangan" juga dikerahkan untuk menaklukkan musuh.

Cara yang paling lazim di antaranya adalah tipu muslihat atau negosiasi. Tapi, ada juga yang menggunakan film sebagai amunisi lain dalam peperangan.

Berikut ini adalah 10 film propaganda yang memotret situasi konflik. Film-film ini sarat pesan politik sehingga bisa memengaruhi para pemirsa saat itu.

Baca juga: Kisah Perang: Momotaro, Anime yang Jadi Alat Propaganda Jepang di PD II

1. Listen to Britain (1942)

Dilansir dari Gorilla Film Online, film besutan Humphrey Jennings ini merangkul nilai puitis kehidupan sehari-hari.

Ini adalah film dokumenter yang menyoroti berbagai kehidupan orang Inggris, dan bagaimana mereka menjalankan bisnis selama Perang Dunia II.

Propaganda di film ini sangat samar. Jennings menampilkan mitos persatuan nasional, semua kelas bersatu dan membawa Inggris menuju kemenangan.

2. The Goddess (1934)

Wu Yonggang pembesut film ini menampilkan konsekuensi kehancuran dari kapitalisme, dan bagaimana satu-satunya cara untuk mengatasi kehancurannya adalah dengan revolusi sosialis.

The Goddess termasuk film paling halus yang dibuat periode itu, dan mungkin merupakan pertunjukan terbesar Ruan Lingyu superstar China di rahun 1930-an.

Baca juga: Kisah Perang: Tet Offensive, Hari Kelam Tentara Paman Sam di Vietnam

3. The Grand Illusion (1937)

Mungkin salah satu film anti-perang paling terkenal yang pernah dibuat, dan termasuk film paling terkenal dari sutradara Perancis Jean Renoir.

Dampak film ini sungguh luar biasa sampai Menteri Propaganda Nazi Joseph Goebbels memerintahkan semua cetakannya untuk dihancurkan.

Teknik sinematografi film ini sangat bagus pada masanya, dan Renoir berhasil membungkis potret sosial dalam film realis puitis.

4. The Burmese Harp (1956)

Film garapan Kon Ichikawa ini berdasarkan cerita anak-anak Jepang kuno.

Bertema anti-perang The Burmese Harp berisi adegan-adegan di mana para karakter berkomunikasi dengan lagu, meski mereka tidak berbahasa sama.

Salah satu adegannya ketika pasukan Jepang terjebak di dalam kabin kecil, dan agar tentara Inggris tidak curiga mereka menyanyikan sebuah lagu.

Tentara Inggris yang menemukan mereka tidak membunuh, tapi justru ikut bernyanyi bersama memainkan simfoni yang indah.

Baca juga: Kisah Perang: Rahasia Taktik Dau Tranh yang Bungkam AS di Perang Vietnam

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com