ISTANBUL, KOMPAS.com - Jurnalis investigasi Andre Vltchek (57) dikabarkan meninggal dunia di dalam mobil sewaannya pada Rabu lalu (23/9/2020) di Karakoy, Istanbul, Turki.
Vltchek terkenal dengan berbagai tulisan, buku dan karya berdasarkan riset dan investigasinya di seluruh dunia termasuk Indonesia seperti penyutradaraannya pada Film bertema G30S-1965 Terlena, Breaking of a Nation (2004) dan buku Indonesia: Archipelago of Fear (2012) yang diberi pengantar oleh filsuf Noam Chomsky.
Menurut pengakuan istrinya, Rosie Indira melalui wawancara singkat dengan jurnalis Kompas.com via Twitter pada Senin (28/9/2020), Rosie mengatakan bahwa mendiang Andre Vltchek sudah sakit cukup lama.
"Almarhum sudah sakit cukup lama... Sebulan terakhir bersama saya di Turki dan Serbia. Masih kasih interviews tapi semua datang ke kamar hotel kami."
Rosie juga mengimbau kepada publik untuk tidak percaya jika ada pemberitaan yang mengabarkan kematian suaminya dengan tidak wajar.
Baca juga: Pembunuhan Jamal Khashoggi, Jaksa Turki Dapat 6 Tersangka Baru dari Arab
"Jangan percaya sama yang memberitakan meninggalnya tidak wajar. Dia meninggal dalam tidurnya. Mukanya bersih dan tenang. Kelihatan jauh lebih muda. Alhamdulillah sudah istirahat dengan tenang."
Sebelumnya, kantor berita swasta DHA mengatakan bahwa polisi mencatat kasus kematian Andre sebagai "kematian yang mencurigakan."
Andre Vltchek dan istrinnya sedang melakukan perjalanan di dalam mobil sewaan dengan sopir yang mengantar mereka ke depan hotel Istanbul sekitar pukul 05.30 Selasa pagi waktu setempat.
Istrinya berusaha membangunkan namun Andre tetap bergeming. Melansir ABC News, tim medis yang dipanggil ke tempat kejadian menyatakan dia meninggal.
Menurut media Turki, Andre Vltchek dicatat sebagai jurnalis kelahiran Saint Petersburg, Rusia dan menjadi warga Amerika Serikat yang dinaturalisasi.
Baca juga: Arab Saudi Cabut Hukuman Mati bagi Pembunuh Jamal Khashoggi, Keluarga: Itu Adil
Melansir NTV, baik Andre dan istrinya tiba di Turki dari Serbia pada 12 September dan menghabiskan sembilan hari di Samsun. Vtcheck mengalami kelumpuhan di satu kaki dan diabetes dan meminum dua jenis obat.
Di situsnya, Vltchek menggambarkan dirinya sebagai seorang novelis, filsuf, pembuat film dan jurnalis investigasi serta "revolusioner, internasionalis, dan pengelana dunia yang melawan Imperialisme Barat dan rezim Barat yang diberlakukan di dunia."
Dia meliput puluhan zona perang dan konflik, termasuk di Irak, Sri Lanka, Bosnia, Rwanda, dan Suriah, menurut situs webnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.