Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azerbaijan dan Armenia Tolak Perundingan di Tengah Eskalasi Konflik

Kompas.com - 30/09/2020, 12:06 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Aljazeera

NAGORNY-KARABAKH, KOMPAS.com - Armenia dan Azerbaijan saling tuduh satu sama lain soal siapa lebih dulu yang menembak.

Keduanya juga menolak untuk mengadakan perundingan atas konflik yang berlangsung di daerah kantong etnis, Nagorny-Karabakh.

Sebaliknya, kedua belah pihak malah mengancam akan berperang habis-habisan.

Melansir Aljazeera, kedua negara pada Selasa kemarin (29/9/2020) melaporkan adanya penembakan dari sisi lain melintasi perbatasan keduanya di bagian barat wilayah Nagorny-Karabakh yang memisahkan diri di mana pertempuran sengit antara pasukan Azeri dan etnis Armenia pecah pada Minggu (27/9/2020).

Insiden tersebut menandakan eskalasi konflik lebih lanjut meskipun ada permintaan mendesak dari Rusia, Amerika Serikat, dan lainnya untuk menghentikan pertempuran.

Konflik tersebut telah menghidupkan kembali kekhawatiran tentang stabilitas di wilayah Kaukasus Selatan, dan mengancam keterlibatan Turki dan Rusia.

Baca juga: Armenia Tuding Jet Tempur Mereka Dijatuhkan Turki di Nagorny Karabakh

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, berbicara kepada televisi pemerintah Rusia, dengan tegas mengesampingkan kemungkinan perundingan.

Juga Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengatakan kepada saluran yang sama bahwa tidak ada negosiasi saat pertempuran berlanjut.

Nagorny-Karabakh adalah wilayah yang memisahkan diri di dalam Azerbaijan yang dikendalikan oleh etnis Armenia dan didukung oleh Armenia.

Wilayah separatis itu memisahkan diri dari Azerbaijan dalam perang selama tahun 1990-an tetapi tidak diakui oleh negara mana pun sebagai republik merdeka.

Puluhan orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya cedera sejak bentrokan antara Azerbaijan dan pasukan etnis Armenia meletus Minggu kemarin.

Baca juga: Azerbaijan-Armenia Saling Tuding Kerahkan Artileri Berat dalam Pertempuran

PBB prihatin

Setelah diskusi tertutup pada Selasa (29/9/2020), 15 anggota Dewan Keamanan PBB "menyatakan keprihatinan" tentang bentrokan itu, mengutuk penggunaan kekuatan dan mendukung seruan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk segera menghentikan pertempuran.

Lebih lanjut, memicu ketegangan antara dua bekas negara republik Soviet, Armenia mengatakan sebuah jet tempur F-16 Turki telah menembak jatuh salah satu pesawat tempurnya di atas wilayah udara Armenia, menewaskan pilot.

Belum ada bukti dari insiden tersebut dan Turki membantahnya.

"Armenia harus mundur dari wilayah di bawah pendudukannya daripada menggunakan trik propaganda murahan," kata asisten pers Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan Fahrettin Altun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com