Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Azerbaijan-Armenia Hari Kedua, Korban Tewas 95 Orang

Kompas.com - 29/09/2020, 09:31 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com – Pertempuran antara pasukan Armenia dengan Azerbaijan memasuki hari kedua pada Senin (28/9/2020) di Nagorny Karabakh.

Jumlah korban tewas dilaporkan meningkat sebagaimana dilansir dari Deutsche Welle pada Senin.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan Armenia Artsrun Hovhannisyan pada Senin mengatakan pasukan Azerbaijan melancarkan serangan besar-besaran di sektor selatan dan timur laut garis depan Karabakh.

Kementerian Pertahanan Armenia menyatakan sekitar 200 tentara terluka. Namun banyak di antara mereka yang mengalami luka ringan dan beraksi kembali.

Pejabat di wilayah separatis Nagorny Karabakh mengatakan bahwa lebih dari 26 personel mereka tewas pada Senin malam. Sehingga total korban tewas dari kelompok separatis tersebut menjadi 84 orang.

Baca juga: Perang Azerbaijan dan Armenia, Erdogan Serukan Yerevan untuk Mundur

Kini, korban tewas secara keseluruhan kini mencapai 95 orang, dengan 11 warga sipil tewas sejak bentrok meletus pada hari Minggu.

Insiden tersebut merupakan konflik terburuk sejak 2016 dan meningkatkan kemungkinan perang baru di wilayah yang telah mendidih selama beberapa dekade tersebut.

Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akan bertemu untuk membahas bentrokan pada Selasa (29/9/2020) menurut para diplomat sebagaimaana dilaporkan AFP.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata dalam pembicaraan dengan para pemimpin kedua negara pada Senin.

Juru Bicara Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan Guterres menekankan perlunya menghentikan segera pertempuran dan dimulainya kembali negosiasi di bawah payung OSCE Minsk Group.

Baca juga: Perang Azerbaijan-Armenia, 59 Prajurit Separatis Karabakh Tewas

Mobilisasi untuk Perang

Kedua negara telah mengumumkan darurat militer. Presiden Azerbaijan mengumumkan mobilisasi militer parsial di negara itu pada Senin pagi.

Sedangkan Armenia mengumumkan untuk memulai mobilisasi umum pada Minggu (27/9/2020).

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengumumkan di Twitter bahwa dia telah berbicara dengan perwakilan kedua negara dan menekankan perlunya kembali ke negosiasi di bawah naungan OSCE Minsk Group.

OSCE Minsk Group merupakan perantara damai yang terdiri atas Rusia, Amerika Serikat (AS), dan Perancis.

Borrel menambahkan bahwa di dalam pembicaraan damai itu tidak ada solusi militer untuk konflik tersebut.

Baca juga: Perbandingan Militer Azerbaijan Vs Armenia, Siapa Terkuat?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com