Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Azerbaijan dan Armenia Tolak Perundingan di Tengah Eskalasi Konflik

Kompas.com - 30/09/2020, 12:06 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber Aljazeera

Awal pekan ini, Armenia menuduh Turki mengirim tentara bayaran untuk mendukung pasukan Azerbaijan di wilayah etnis Armenia.

Baca juga: Armenia: Turki Kirim Ahli Militer hingga Pesawat Tempur untuk Azerbaijan

 

Putin minta Armenia kurangi eskalasi

Perang Armenia-Azerbaijan tak hanya mengancam keamanan tapi juga melibatkan Turki dan Rusia. Moskwa sendiri memiliki aliansi pertahanan dengan Armenia, tetapi juga menikmati hubungan dekat dengan Azerbaijan.

Kremlin mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara melalui telepon dengan Pashinyan untuk kedua kalinya sejak dimulainya krisis dan mengatakan semua pihak harus mengambil tindakan untuk mengurangi eskalasi.

Namun, Kremlin belum mempublikasikan kontak apa pun antara Putin dan Aliyev.

Moskwa terus-menerus melakukan kontak dengan Turki, Armenia dan Azerbaijan, dan setiap pembicaraan tentang memberikan dukungan militer untuk pihak lawan hanya akan menambah bahan bakar ke dalam api, menurut pernyataan Kremlin.

 

Sementara itu, Pashinyan mengatakan kepada BBC dalam sebuah wawancara bahwa pasukan Azerbaijan telah menyerang desa dan kota di Nagorny-Karabakh dan di dalam Armenia sendiri pada hari Selasa kemarin.

“Ada korban di antara militer dan warga sipil. Puluhan tewas dan ratusan lainnya luka-luka,” kata PM Armenia itu.

Kantor kejaksaan Azerbaijan mengatakan 12 warga sipil Azerbaijan sejauh ini tewas dan 35 orang mengalami luka-luka karena tembakan Armenia. Pihak Azerbaijan belum mengungkapkan update korban militer.

Sementara akibat pecah konflik di Nagorny-Karabakh sendiri sebanyak 84 tentara dilaporkan tewas.

Baca juga: Perang Azerbaijan-Armenia Hari Kedua, Korban Tewas 95 Orang

"Apa yang bisa saya katakan? Ini perang. Kami mendengar serangan udara beberapa kali dalam sehari dan (kami) bersembunyi di tempat perlindungan bom,'' kata Albert Voskanyan, seorang penduduk Stepanakert, kepada Reuters.

Para pejabat Armenia sebelumnya mengatakan bahwa seorang warga sipil tewas dalam serangan Azerbaijan di kota Vardenis di Armenia, lebih dari 20 km dari Nagorny-Karabakh. Mereka mengatakan sebuah bus terbakar di kota itu setelah ditabrak oleh pesawat nirawak Azerbaijan.

Sementara Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan bahwa Vardenis tentara Armenia telah menyerang wilayah Dashkesan di dalam wilayah Azerbaijan. Namun, Armenia membantah laporan tersebut.

Baca juga: Perang Azerbaijan dan Armenia, Erdogan Serukan Yerevan untuk Mundur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com