BANGKOK, KOMPAS.com - Polisi Thailand menembakkan water cannon (meriam air) untuk membubarkan ribuan pengunjuk rasa pro-demokrasi di Bangkok, yang menuntut pembebasan para aktivis.
Sekitar 2.000 demonstran yang mengabaikan larangan kuota berkumpul lebih dari empat orang, berunjuk rasa dan mencaci-maki Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha di distrik pusat perbelanjaan utama Bangkok.
Sementara itu beberapa meter dari sana ratusan aktivis memblokir jalan dengan pembatas darurat, dan menyuruh polisi antihuru-hara untuk pergi.
Baca juga: Abaikan Aturan Berkumpul, Ribuan Demonstran Thailand Masih Penuhi Jalan
Polisi lalu menembakkan air dari water cannon untuk membubarkan massa, yang menggunakan payung untuk mengatasi semburan cairan berwarna biru tersebut.
Diberitakan Daily Mail, Jumat (16/10/2020), para demonstran mengklaim cairan itu dicampur dengan bahan kimia, karena menyebabkan iritasi mata.
"Generasi muda tidak akan lagi membela status quo," kata mahasiswa desain Pim (20) kepada AFP ketika para demonstran memperagakan salam tiga jari yang diadopsi dari novel dan film The Hunger Games.
"Yang miskin menjadi semakin miskin dan yang kaya menjadi semakin kaya. Kesenjangan ini makin besar," lanjutnya.
Baca juga: Dianggap Bahayakan Ratu, 2 Aktivis Thailand Ditangkap