Selama 100 hari terakhir, polisi kota, kabupaten, dan negara bagian mengandalkan gas air mata "yang mengancam keselamatan hidup."
"Kami membutuhkan sesuatu yang berbeda. Kami membutuhkannya sekarang," imbuh Wheeler.
Baca juga: Pendemo Bugil dalam Aksi Portland: Rasanya seperti Ada di Pusat Badai
Demo yang terjadi tiap malam ini berlangsung di beberapa wilayah Portland, bahkan terkadang di daerah permukiman, dan sering berakhir dengan asap tebal dari gas air mata.
Pada Sabtu (5/9/2020) contohnya, polisi membubarkan massa yang berbondong-bondong menuju kantor polisi, dengan serentetan tembakan gas air mata.
Ratusan warga, banyak di antaranya keluarga dengan anak-anak, mencium bau gas yang menembus ruang keluarga dan kamar tidur mereka.
Wheeler dikecam di media sosial setelah insiden itu.
Namun pada insiden 5 September itu kebanyakan polisi adalah dari negara bagian yang tunduknya pada gubernur, bukan wali kota.
Baca juga: Kerusuhan di Portland AS, Wali Kota Ditembaki Gas Air Mata
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.