PORTLAND, KOMPAS.com - Wali Kota Portland di negara bagian Oregon, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (10/9/2020) memerintahkan polisi kota itu berhenti menggunakan gas air mata untuk membubarkan massa.
Portland mengalami 100 hari lebih demonstrasi yang menentang rasialisme dan kebrutalan polisi.
Wali Kota Ted Wheeler dari Partai Demokrat dikritik keras oleh Black Lives Matter dan para aktivis anti-fasis yang turun ke jalan sejak kematian George Floyd.
Baca juga: Demo Anti-Rasisme Terjadi 100 Hari Tanpa Henti di Portland AS
Dalam pekerjaan gandanya sebagai wali kota dan kepala polisi, Wheeler dikritik lantaran gagal memenuhi komitmen untuk menekan diskriminasi rasial dan kebrutalan polisi, yang diyakini para demonstran utamanya menargetkan ras minoritas.
"Sudah waktunya bagi semua orang untuk mengurangi kekerasan di masyarakat kita. Kita semua ingin berubah."
"Kita semua memiliki kesempatan dan kewajiban untuk menciptakan perubahan. Kita semua ingin fokus pada masalah fundamental yang ada - keadilan bagi orang kulit hitam dan semua orang kulit berwarna," kata Wheeler dalam rekaman pidato singkat yang dikutip AFP.
Baca juga: Pro-Kontra, Trump Batalkan Penarikan Pasukan Federal untuk Pembersihan Kerusuhan di Portland
"Karena itulah, sebagai Komisaris Polisi, langsung berlaki sampai ada pemberitahuan lebih lanjut, saya memerintahkan Kepolisian Portland untuk menghentikan penggunaan gas CS (gas air mata) dalam membubarkan massa," ujarnya.