Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2020, 13:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIRUT, KOMPAS.com - Greenpeace pada Kamis (10/9/2020) memperingatkan penduduk Beirut, ibu kota Lebanon, untuk melindungi diri mereka dari asap "beracun" akibat kebakaran yang kembali melanda pelabuhan.

Kebakaran terbaru di pelabuhan Beirut ini dikatakan turut melahap gudang penyimpanan ban.

"Ban yang terbakar menghasilkan banyak partikel halus, asap, dan abu yang kasat mata, tapi juga banyak polutan organik yang mudah menguap dan dapat terhirup bahkan di luar area kebakaran," kata kelompok pemerhati lingkungan itu.

Baca juga: Pelabuhan Beirut Lebanon Terbakar Lagi, Api dari Kontainer Minyak

"Asap dapat mengandung senyawa yang sangat beracun dan karsinogenik, karbon hitam dan partikulat lain serta gas asam," kata mereka memperingatkan dikutip dari AFP.

Sebelumnya tentara Lebanon dan kepala pelabuhan sementara mengatakan, kebakaran yang mengepulkan asap hitam besar di atas Beirut ini terjadi di sebuah gudang zona bebas pelabuhan, yang berisi minyak goreng dan ban.

Greenpeace menyarankan semua warga untuk tetap di rumah dan memakai masker, juga menyebarkan nasihat serupa pada kemarin sore dari seorang profesor di Universitas Lebanon.

Baca juga: Setelah Terkena 2 Ledakan Hebat, Pelabuhan Beirut Kembali Terbakar

"Untuk melindungi diri Anda dari asap, harap tutup jendela yang menghadap (lokasi) kebakaran," tulis spesialis atmosfer kimia Najat Saliba di Twitter.

"Jika Adan tidak punya jendela, biarkan plastiknya tetap di atas."

Pada 4 Agustus Beirut diguncang dua ledakan hebat, yang menewaskan lebih dari 190 orang dan menghancurkan banyak kaca serta jendela bangunan.

Setelah ledakan ratusan ton amonium nitrat itu, Saliba juga mewanti-wanti adanya partikel dan gas beracun dalam asap akibat ledakan tersebut.

Baca juga: Tentara Lebanon Temukan 4,35 Ton Amonium Nitrat di Dekat Pelabuhan Beirut Lagi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Kisah Pembebasan Sandera Hamas | Henry Kissinger Meninggal

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Kisah Pembebasan Sandera Hamas | Henry Kissinger Meninggal

Global
Cuaca Sulit, Perang Rusia-Ukraina di Avdiivka Melambat

Cuaca Sulit, Perang Rusia-Ukraina di Avdiivka Melambat

Global
Cara Penambang 'Lubang Tikus' di India Bebaskan 41 Pekerja yang Terjebak di Terowongan

Cara Penambang "Lubang Tikus" di India Bebaskan 41 Pekerja yang Terjebak di Terowongan

Global
Ukraina Sebut Rusia Eksekusi Tentara yang Akan Menyerah di Avdiivka

Ukraina Sebut Rusia Eksekusi Tentara yang Akan Menyerah di Avdiivka

Global
Ukraina Jatuhkan 10 dari 12 Drone Shahed yang Diterbangkan Rusia

Ukraina Jatuhkan 10 dari 12 Drone Shahed yang Diterbangkan Rusia

Global
Selandia Baru Larang Ponsel di Sekolah untuk Tingkatkan Angka Melek Huruf

Selandia Baru Larang Ponsel di Sekolah untuk Tingkatkan Angka Melek Huruf

Global
Menteri Malaysia Minta Warga Menikah Dini untuk Dongkrak Angka Kelahiran

Menteri Malaysia Minta Warga Menikah Dini untuk Dongkrak Angka Kelahiran

Global
Presiden Belarus Alexander Lukashenko Akan Temui Xi Jinping di China

Presiden Belarus Alexander Lukashenko Akan Temui Xi Jinping di China

Global
Operator Satelit Mata-mata Korea Utara Akan Laporkan Temuan ke Militer

Operator Satelit Mata-mata Korea Utara Akan Laporkan Temuan ke Militer

Global
Warga Israel yang Dibebaskan Hamas Berbicara di Depan Umum untuk Kali Pertama, Tuntut Pemerintah

Warga Israel yang Dibebaskan Hamas Berbicara di Depan Umum untuk Kali Pertama, Tuntut Pemerintah

Global
Rangkuman Hari Ke-647 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Cegah Petro Bertemu Viktor Orban | Kabar Rusia Eksekusi Tentara yang Menyerah

Rangkuman Hari Ke-647 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Cegah Petro Bertemu Viktor Orban | Kabar Rusia Eksekusi Tentara yang Menyerah

Global
Ini Klaim China soal Penyebab Lonjakan Penyakit Pernapasan yang Jadi Sorotan Dunia

Ini Klaim China soal Penyebab Lonjakan Penyakit Pernapasan yang Jadi Sorotan Dunia

Global
Ledakan Bom di Universitas Mindanao Filipina Tewaskan 3 Orang

Ledakan Bom di Universitas Mindanao Filipina Tewaskan 3 Orang

Global
Pria Serang Turis di Paris Dekat Menara Eiffel, 1 Orang Tewas, 2 Terluka

Pria Serang Turis di Paris Dekat Menara Eiffel, 1 Orang Tewas, 2 Terluka

Global
Wapres AS: Terlalu Banyak Warga Palestina Tak Bersalah Terbunuh di Gaza

Wapres AS: Terlalu Banyak Warga Palestina Tak Bersalah Terbunuh di Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com