Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Jacob Blake Terus Memakan Korban Tewas, Trump dan Biden Saling Serang

Kompas.com - 31/08/2020, 08:40 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PORTLAND, KOMPAS.com - Tewasnya seorang pria yang ditembak di Portland dalam demo Jacob Blake, membuat aksi unjuk rasa yang berujung ricuh itu terus memakan korban jiwa.

Akibatnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saling serang dengan Joe Biden, rivalnya di pemilu AS 2020.

Beberapa jam usai terjadi penembakan di Portland pada Sabtu (29/8/2020), Biden menuduh Trump mengobarkan api kekerasan di "Negeri Paman Sam" yang situasinya kian menegang.

Baca juga: Trump Bakal Kunjungi Kota Tempat Jacob Blake Ditembak 7 Kali di Punggung

Kerusuhan di Portland meletus saat terjadi demonstrasi yang melibatkan ratusan kendaraan "di seluruh pusat kota Portland," kata polisi dikutip dari AFP Senin (31/8/2020).

OregonLive melaporkan, bentrokan terjadi antara demonstran yang pro dan kontra dengan kasus ini.

Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan korban mengenakan topi berlogo "Patriot Prayer" yang digambarkan media lokal sebagai kelompok sayap kanan di tengah berbagai demo Portland yang berujung kericuhan.

Bentrokan di Portland terjadi setelah kerusuhan di Kenosha, di mana jaksa penuntut menuduh Kyle Rittenhouse (17) menembak mati dua pria dan melukai satu lagi. Ketiga korban semuanya memprotes penembakan Blake.

Baca juga: Selidiki Penembak Demo Jacob Blake, Polisi Temukan Ini di Media Sosialnya

Trump akan menuju Midwestern pada Selasa (1/9/2020) untuk bertemu dengan para pejabat penegak hukum, guna meninjau kerusakan dari kerusuhan yang dipicu penembakan Blake akhir pekan lalu.

Namun Gubernur Wisconsin Tony Evers mengirim surat ke presiden yang memintanya untuk mempertimbangkan lagi kunjungan itu, karena "hanya akan menghambat pemulihan kami," menurut laporan media AS yang dikutip AFP.

Law & Order

Kerusuhan yang terkait protes anti-rasialisme menjadi masalah utama dalam kampanye Trump untuk memenangkan pemilu pada November mendatang.

Presiden yang menjunjung tinggi prinsip "Law & Order" (hukum dan ketertiban) itu juga menyatakan, kepresidenan Biden memungkinkan pemerintahan massa sayap kiri.

Biden membantahnya, dan menuding Trump justru yang berperan memicu bentrokan.

"Dia dengan ceroboh memicu kekerasan," kata capres dari Partai Demokrat itu dalam pernyataan yang dikutip AFP.

"Dia mungkin percaya twit tentang Law & Order membuatnya kuat - tetapi kegagalannya meminta pendukungnya berhenti berkonflik menunjukkan betapa lemahnya dia."

Baca juga: Salah Satu Korban Tembak Mati Demo Jacob Blake Terlibat Cekcok dengan Kelompok Bersenejata

Biden pada Senin (31/8/2020) berencana memberikan pidato dengan tema "Apakah Anda aman di Amerika-nya Donald Trump?"

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com