Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UEA Keluarkan Dekrit, Resmikan Hubungan Damai dengan Israel

Kompas.com - 31/08/2020, 00:19 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

ABU DHABI, KOMPAS.com - Uni Emirat Arab mengeluarkan dekrit pada Sabtu (29/8/2020) yang secara resmi mengakhiri boikot negara itu terhadap Israel di jembatani oleh Amerika Serikat (AS).

Melansir ABC News pada Sabtu (30/8/2020), dengan adanya dekrit tersebut, maka hubungan perdagangan antara UEA dengan Israel dapat terbuka luas, misal UEA dengan hasil minyak, industri konstruksi, dan Israel dengan berlian, produk farmasi dan rintisan teknologi.

Pengumuman tersebut adalah tindak lanjut memperkuat kesepakatan normalisasi pada 13 Agustus lalu, yang membuka hubungan antara kedua negara, yang mengharuskan Israel menghentikan rencana kontroversialnya, untuk mencaplok tanah Tepi Barat yang didudukinya dan diinginkan oleh Palestina.

Namun, Palestina sejauh ini mengkritik kesepakatan itu dan menilainya justru sebagai jalan untuk melemahkan salah satu dari sedikit tawar-menawar yang sempat berjalan dengan Israel, yaitu negosiasi perdamaian yang hampir mati.

Kantor berita milik pemerintah, WAM, mengatakan, keputusan yang secara resmi mengakhiri boikot itu datang atas perintah Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, penguasa Abu Dhabi dan pemimpin Emirates.

WAM mengatakan keputusan baru itu memungkinkan Israel dan perusahaan Israel untuk berbisnis di UEA, sekutu federasi AS, dari 7 kerajaan syekh di Semenanjung Arab.

Ini juga memungkinkan untuk pembelian dan perdagangan barang Israel.

Keputusan hukum baru tersebut datang dalam upaya UEA untuk memperluas kerja sama diplomatik dan komersial dengan Israel, kata WAM.

Ini menjabarkan "peta jalan menuju peluncuran kerjasama bersama, yang mengarah pada hubungan bilateral dengan merangsang pertumbuhan ekonomi dan mempromosikan inovasi teknologi."

Baca juga: Masjid Al Aqsa Dibuka untuk Semua Muslim, Dampak Perjanjian Damai UEA-Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik keputusan itu. “Ini langkah penting untuk memajukan perdamaian dan kemakmuran di kawasan,” ujarnya.

Menteri Luar Negeri Israel, Gabi Ashkenazi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan UEA "merupakan langkah penting menuju perdamaian, yang akan menghasilkan pencapaian ekonomi dan komersialitas yang substansial bagi kedua pihak, sekaligus memperkuat stabilitas di kawasan."

Beberapa perusahaan Israel telah menandatangani kesepakatan dengan mitra UEA.

Namun, pembatalan hukum tersebut memperlebar kemungkinan usaha patungan lainnya, seperti di penerbangan atau di perbankan dan keuangan.

Bandara Internasional Dubai, yang menjadi pusat maskapai penerbangan jarak jauh Emirates, telah menjadi yang tersibuk di dunia untuk perjalanan internasional selama bertahun-tahun.

Pusat Keuangan Internasional Dubai juga menampung perusahaan-perusahaan besar yang berdagang pada jam-jam antara pasar Asia dan Eropa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com