Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Ingin Pemerintah AS Dapat Bagian dari Pembelian TikTok

Kompas.com - 04/08/2020, 11:10 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump menekankan, dia ingin pemerintah mendapat bagian finansial dari pembelian TikTok oleh Microsoft.

Selain itu, dia juga memberikan tenggat waktu setidaknya selama enam pekan agar kesepakatan dengan ByteDance, selaku perusahaan induk, bisa tercapai.

"(TikTok) harus jadi perusahaan AS. Harus dimiliki di sini. Kami tak ingin ada masalah keamanan di sini," tegas presiden 74 tahun itu.

Baca juga: Trump Beri Waktu 45 Hari agar TikTok Dijual ke Microsoft

Aplikasi berbagi video itu tengah digandrungi saat ini, dengan jumlah pengguna di seluruh dunia diyakini mencapai satu miliar.

Namun, aplikasi itu jadi sorotan di AS karena diduga digunakan pemerintah China sebagai alat mengumpulkan data intelijen.

Trump menyatakan, dia memberikan waktu bagi ByteDance hingga pertengahan September untuk menyelesaikan kesepakatan dengan Microsoft.

"Saya menetapkan tanggal 15 September, di mana mereka harus melepas operasionalnya di AS," tuturnya seperti dikutip AFP Senin (3/8/2020).

Presiden dari Partai Republik itu menerangkan, berapa pun harga yang nantinya disepakati kedua perusahaan, pemerintah harus mendapatkan bagian.

"Amerika Serikat harus mendapatkan persentase besar karena kami sudah membuat (kesepakatan) ini terjadi," papar suami Melania tersebut.

Baca juga: Trump Akan Putuskan Nasib TikTok di AS dalam Hitungan Hari

Dia membandingkan permintaan itu seperti seorang pemilik tanah yang meminta "uang muka" kepada calon penyewa tanahnya.

Praktik tersebut disebut ilegal termasuk di New York, di mana sang presiden membangun kerajaan real estate dan membuatnya menjadi taipan dunia.

"TikTok itu sukses besar karena sebagian mereguk keuntungan di negara ini. Jadi saya kira permintaan ini adil," papar Trump.

Dia menuturkan jika transaksi jual beli terjadi, dia meminta Microsoft untuk memberikan sebagian keuntungan kepada Kementerian Keuangan AS.

"mereka (Microsoft) sama sekali tidak mempunyai hak hingga kami memberikannya," klaim mantan pemandu acara The Apprentice tersebut.

Baca juga: Sudah Bertemu Trump, Microsoft Lanjutkan Rencana Beli TikTok

Tampilan aplikasi TikTok.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Tampilan aplikasi TikTok.

Jual atau tutup

Tekanan untuk menjual operasional TikTok AS, yang berbasis di Los Angeles, membuat manajemen maupun ByteDance dalam posisi sulit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com