Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 8 Tahun Tewas Ditembak, Wali Kota Atlanta: Jangan Gampang Salahkan Polisi

Kompas.com - 06/07/2020, 20:43 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

ATLANTA, KOMPAS.com - Wali Kota Atlanta Keisha Lance Bottoms dituding telah menyerang kepentingan kelompok kulit hitam yang tergabung dalam gerakan Black Lives Matter (BLM).

Tudingan itu datang dari warganet yang menilai pidato Bottoms menyerang gerakan BLM atas kejadian berdarah pada Sabtu (4/7/2020) lalu.

Bottoms dengan berapi-api mengungkapkan, jangan terlalu mudah menyalahkan polisi atas kasus yang menewaskan seorang gadis kecil berusia 8 tahun, dalam konferensi pers pada Minggu (5/7/2020). 

Pada Sabtu (4/7/2020) di Atlanta, gerakan aksi protes BLM telah merenggut nyawa seorang anak berkulit hitam yang tidak bersalah di dalam mobil.

Baca juga: Aktivis Black Lives Matter Ini Minta Patung Yesus di Eropa Diturunkan, Kenapa?

Tragedi penembakan ini terjadi pada 4 Juli di dekat restoran Wendy's, yang merupakan lokasi di mana seorang pria Afrika-Amerika, Rayshard Brooks, ditembak mati oleh polisi Atlanta kurang dari sebulan yang lalu.

Restoran itu kemudian dibakar ketika lokasi tersebut menjadi lokasi protes.

Pada Sabtu (4/7/2020), pengunjuk rasa berkumpul di sana dan mendirikan barikade. Kemudian, sebuah mobil mencoba memasuki area untuk menemukan tempat parkir, tetapi terhalang oleh para aktivis.

Dalam aksi demonstrasi yang terjadi, polisi mengatakan setidaknya ada dua orang berkulit hitam dari kerumunan yang kemudian menembaki kendaraan.

Baca juga: Dukung Gerakan Black Lives Matter, LOreal Hapus Kata Whitening di Produknya

Salah satu kendaraan yang mereka tembak ada seorang anak kecil 8 tahun di dalamnya bernama Secoriea Turner.

Dia segera dibawa ke Atlanta Medical Center, tapi nyawanya tak tertolong karena luka tembak yang dideritanya.

Pada Minggu (5/7/2020) Bottoms mengatakan, para penembak perlu diadili di pengadilan. Sebab bila bebas berkeliaran, mereka akan menjadi ancaman banyak orang.

Bottoms melanjutkan bahwa kekerasan yang dilakukan para demonstran dalam aksi BLM justru menjatuhkan nilai keadilan yang ingin diusung gerakan ini, yang telah menyita banyak perhatian dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Digendong Pria Kulit Hitam Saat Demo Black Lives Matter, Ternyata Pria Kulit Putih Ini Mantan Polisi

“Dalam gerakan hak-hak sipil ada saja yang ditumpangi oleh kepentingan lain di dalamnya. Kami bertarung dengan musuh di dalam (kelompok). Kami saling menembak satu sama lain,” kata Bottom seperti yang dilansir dalam Russian Today (6/7/2020).

"Kamu menembak dan membunuh anak kecil!" seru Bottoms tak terima.

Bottoms yang berkulit hitam terpukul dengan kejadian itu. Lalu, dia berbicara di samping keluarga Secoriea yang berduka, agar keluarga mengajukan kasus penembakan itu ke penegak hukum.

"Anda sedang berjalan, tiba-tiba ada seseorang yang akan menembak ke dalam mobil tanpa arah. Jika Anda mengenali mereka, Anda harus melaporkannya,” desak Bottoms.

Baca juga: Al Qaeda Coba Tumpangi Protes Black Lives Matter

Secoriea adalah satu dari belasan orang yang ditembak di Atlanta pada Sabtu itu. Lalu, satu dari tiga orang yang tewas oleh senjata api.

"Kamu tidak bisa menyalahkan petugas polisi. Kamu tidak bisa mengatakan ini tentang reformasi peradilan pidana. Ini tentang beberapa orang yang membawa senjata, yang menembaki mobil dengan anak kecil berusia delapan tahun. Untuk apa?" ujar Bottoms.

Kata-katanya dalam konferensi pers itu kemudian mengundang kemarahan warganet yang menganggap bahwa Bottoms adalah whataboutism, sikap menyangkal sebuah isu dengan membandingkannya ke isu lain

Dia dinilai telah menggunakan kasus kematian anak kecil itu sebagai upaya menguatkan kebrutalan polisi dan melemahkan gerakan BLM.

Baca juga: Quaden Bayles Dilecehkan Ketika Ikut Datang ke Aksi Black Lives Matter

Sebagian lainnya menuding bahwa kericuhan yang terjadi sebagai tanda bahwa dirinya sudah tak layak menjadi wali kota, dan harus mengundurkan diri.

"Wali kota 'Wakanda' terang-terangan menggunakan kematian anak berusia 8 tahun untuk menyerang perjuangan orang kulit hitam untuk hidup. Benar-benar menjijikkan dan menyedihkan, @KeishaBottoms," tulis salah satu warganet bernama Benjamin Dixon di Twitter-nya.

"Kau seharusnya menghentikan semua kejahatan yang terjadi pada kelompokmu, sebelum kau dapat menuntut pembunuhan yang dilakukan negara oleh polisi, berhenti 'seperti itu', Keisha," tulisnya lagi.

Baca juga: Berlutut untuk Aksi Black Lives Matter, Uskup Ini Ditelepon Paus Fransiskus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com