EL PASO, KOMPAS.com - Seorang uskup di El Paso, Texas, AS, tidak meyangka, keputusannya berlutut dalam aksi Black Lives Matter berbuah telepon dari Paus Fransiskus.
Pada Senin (1/6/2020), Mark J Seitz menghadiri aksi bersama dengan tokoh agama dan warga di Memorial Park, kawasan Manhattan Heights.
Sambil memegang papan bertuliskan "Black Lives Matter", Uskup Seitz berlutut dan mengheningkan cipta selama 8 menit dan 46 detik.
Baca juga: Tuntut Keadilan Ras, PM Kanada Ikut Berlutut Bersama Pengunjuk Rasa di Kanada
Durasi itu merupakan waktu ketika George Floyd, seorang pria Afro-Amerika, tewas setelah lehernya ditindih di Minneapolis, 25 Mei lalu.
Floyd tewas di lutut polisi kulit putih bernama Derek Chauvin, yang kemudian dijerat dengan tiga dakwaan dengan ancaman hukuman 40 tahun penjara.
Memorial Park merupakan lokasi ketika pengunjuk rasa dan polisi terlibat bentrok pada Minggu waktu setempat (31/5/2020).
Namun pada Senin, aksi itu berlangsung damai. Segera saja foto Bapa Seitz yang tengah berlutut menjadi viral di media sosial.
Dalam wawancaranya dengan Catholic News Service, uskup yang memimpin El Paso sejak 9 Juli 2013 itu mengaku gugup saat melakukannya.
"sangat sulit mengetahui bagaimana seorang uskup harus bersikap. Untungnya, saya punya penasihat yang hebat, umat dan pastor lainnya," ucap Seitz.
Dia mengatakan berusaha mendengarkan pendapat mereka. "Kadang, Anda harus siap untuk mengambil langkah ke tempat asing," jelasnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan